BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah
investasi jangka panjang sebagai modal awal perkembangan dan kemajuan suatu
bangsa.Pada dasarnya pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
negara untuk menuju arah yang lebih baik pendidikan juga akan menimbulkan
berkembangnya potensi peserta didik, yang kemudian akan berlomba-lomba dan
memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Tetapi pada faktanya masih banyak
permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, misalnya saja sarana
prasarana yang disediakan di sekolah kurang memadai seperti halnya buku paket
maupun buku yang digunakan panduan untuk belajar harganya relatif mahal,
sehingga para siswa tidak dapat belajar secara efektif. Selain itu juga karena
kurangnya pengetahuan teknologi yang membuat para pelajar tertinggal oleh
informasi-informasi yang baru.
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
dunia pendidikan yaitu guru, Juga sangat dibutuhkan untuk mencapai kualitas
pendidikan sebgaimana yang tercantum dalam UUD 1945. Dan sampai saat ini masih
belum adanya pemerataan tenaga pendidik terutama di daerah terpencil, Dan itu
menyebabkan pengaruh mutu kualitas pendidik di tiap daerah.Yang pada umumnya
guru yang berada diwilayah pedalaman kurang d bekali daam hal pengajaran dan
pengajaran yang didapat oleh murid murid didaerah terpencil sangat jauh
tertinggl dibandingkan yang berada di daerah kota besar.
Ditambah lagi kesejahteraan pendidik
yang belum merata, Hal tersebut di karenakan para guru yang belum bersertifikasi
sehingga gaji yang dimiliki masih relatif rendah dan belum bisa mencukupi
kebutuhannya.
Di wilayah Kabupaten Blora terutama
di Kecamatan Randublatung masih banyak Guru Honorer yang tingkat
kesejahteraannya belum baik dan menarik untuk dikaji lebih jauh lagi tentang
dedikasinya dan kehidupannya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
kehidupan sosial Guru honorer di wilayah Kabupaten Blora
2. Apa yang
melatarbelakangi guru honorer tetap menekuni profesinya?
3. Bagaimana
bentuk perhatian pihak sekolah dan Pemerintah terhadap Guru honorer?
1.3.Tujuan Penelitian
1.Untuk
mengetahui kehidupan sosial ekonomi Guru Honorer di Kecamatan Randublatung.
2.Untuk
mengetahui alasan Guru honorer untuk tetap menekuni profesinya.
3.Untuk
mengetahui bentuk perhatian yang diterima oleh Guru honorer.
1.4.Manfaat Penelitian
A.Bagi Pelajar
1.Untuk mengasah kepekaan sosial
terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.
2.Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai acuan untuk siswa lain untuk menghargai peran Guru.
B.Bagi Masyarakat
1.Agar masyarakat tidak langsung
memberi penilaian buruk terhadap guru honorer.
2.Agar masyarakat lebih menghargai
profesi guru, khususnya guru honorer karena dedikasinya tersebut.
C.Bagi Pemerintah
Sebagai bahan referensi untuk
membuat kebijakan terkait dengan peningkatan kesejahteraan guru honorer.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Landasan Teori
2.1.1
Lembaga Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu proses
transformasi anak didik agar mencapai hal-hal tertentu sebagai akibat proses
pendidikan yang diikutinya.
Lembaga pendidikan ada 3 bentuk,
yaitu :
A.Informal
Dapat disebut Pendidikan Pertama
yang merupakan langkah awal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Hal ini juga merupakan Pendidikan Primer dalam pembentukan
karakter dan kepribadian seseorang.
B.Non Formal
Pendidikan ini dilakukan setelah
Informal, dimana seseorang untuk mengembangkan kemampuannya, misalnya dalam hal
keterampilan, pelatihan kerja, dll.
Selain itu juga dapat mengembangkan potensi seseorang dengan
pengetahuan yang dimiliki, serta pengembangan sikap dan kepribadian diri.
C.Formal
Pendidikan formal terdiri dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal
diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
(Priyanto,
Titi. 2006. Sosiologi 1 untuk Tingkat SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira)
2.1.2 Sosialisasi
Merupakan proses belajar individu
untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai sosial sehingga terjadi
pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku
masyarakat.
Proses pembelajaran berlangsung
bertahap, perlahan tapi pasti dan berkesinambungan. Pada awalnya proses itu
berlangsung dalam lingkungan keluarga, kemudian berlangsung dalam lingkungan
sekitar. Misalnya para tetangga, teman, dll. Dan kemudian individu mempelajari
dan menyesuaikan sikapnya dengan peraturan yang berlaku dalam kebudayaan
masyarakat.
(Priyanto,
Titi. 2006. Sosiologi 1 untuk Tingkat SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira)
2.1.3 Kelompok Sosial
A.Definisi
Kelompok Sosial.
Merupakan sekumpulan manusia yang
memiliki persamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara
berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan anggotanya.
B.Macam
macam Kelompok Sosial.
a.Kelompok
Semu.
Kelomok yang ditengah-tengah pergaulan manusia
bersifat sementara tidak mempunyai kemungkinan membentuk tradisi ataupun ikatan
sebagai anggota.
Kelompok Semu dibagi
menjadi tiga yaitu :
•
Kerumunan.
Dikelompokan
menjadi tujuh :
•
Formal
audience
kerumunan yang mempunyai pusat
perhatian dan tujuan yang sama.
•
Planned
epessive group
Merupakan
keumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai tujuan
yang sama.
•
Inconvention
causal crowds
Merupakan kerumunan yang bersifat sementara dan menggunakan
fasilitas fasilitas yang sama.
•
Panic
causal crowds
Merupakan kerumunan dalam kedaan panik yang sedang
menyelamatkan diri dari bahaya.
5. Spectator causal crwds
Merupakan kerumunan penonton yang terjadi karena ingin
melihat suatu peristiwa terpenting.
•
Acting
lawless crowds
Merupakankerumunan yang mempunyai tujuan tertentu yang
berlawanan dengan norma norma sosial.
•
Immoral
lawless crowds
Merupakan kerumunan yang tidak bermoral dan tindakannya
berlawanan dengan norma norma pergaulan hidup tetapi tanpa tujun tertentu.
b.Massa
atau Mass
Kelompok semu yang memiliki ciri ciri yang hampir sama
dengan kerumunan tetapi terbentknya secara sengaja dan direncanakan sehingga
tidak bersifat spontan.
c.Publik
Merupkan kelompk semu yang mempunyai
ciri cirihampi sama tetapi tidak pada tempat yang sama.
b. kelompok nyata.
Kelompok yang kehadirannya selalu konstan.
Kelompok
nyata dibagi menjadi mpat :
1.kelompo
statistik
2,kelompok
sosieta
3.kelompok
sosial
4.kelompok
asosiasi
2.1.4.Mobilitas Sosial
A. Definisi
Mobilitas Sosial
Mobilitas
sosial adalah perubahan pergeseran peningkatan, ataupun penurunan status dan
peran anggotanya.
B. Saluran Mobilitas Sosial
1. Lembaga Pendidikan
Melalui
pendidika seseorang bisa merubah statusnya dari status strata bawah menjadi
strata atas.
2.Organisasi politik
Seseorang nggota plitik yang
profesional bisa mendapat status sosial dalam partainya.
3.Lembaga Keagamaan
Para pemuka agama atau
ilmu agamanya tingi biasanya memiliki tingkatan status yang lebih tingggi.
C.
Faktor pendorong Mobilitas sosial.
1.FaktorStruktural
Jumlah relatif dari
kedudukan tinggi yang bisa dan harus di idi serta kemudahan untuk memperolehnya.
2.Faktor Individu
Kualitas seseorag baik
ditinjau dari segi tingkat pendidikan,penamplan,maupun ketrampilan pribadi.
D. Faktor Penghambat Mobilitas Sosal
1.Faktor Kemskinan
Agi masyarakat
miskin,untuk mencapai status sosial merupakan hal yang sulit untuk dilakukan.
2.Faktor Diskriminasi
Kelas
Sistem kelas tertutup
dapat menghalangi mobilitas keatas,terbukti dengan adanya pembatasan
keanggotaan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat.
2.2.Tinjauan Pustaka
2.2.1.Definisi
Guru honorer
A.guru honorer
Guru honorer adalah Guru yang tidak
digaji sebagai guru tetap, tetapi menerima honorarium berdasarkan jumlah jam
pelajaran yang diberi Atau guru yang mengabdi di suatu sekolah dengan gaji yang
relatif rendah, dan mengabdikan dedikasinya sampai dia diangkat sebagai PNS.
B. Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi merupakan
kebutuhan sehari hari yang harus dipenuhi untuk melangsungkan hidupnya.
Para guru yang memiliki gaji rendah
sangatlah tidak mencukupi kebutuhannya. Tetapi masih saja bertahan dengan gaji
yang dimilikinya. Itu semua dilakukan karena memang sudah saratnya seperti itu
untuk bisa diangkat menjadi PNS.
C.Kehidupan sosial
Kehidupan sosial guru merupakan
kehidupan guru yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan
tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara.lebih dalam lagi kehidupan
sosial ini untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerjaa dan lingkungan
sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.Untuk itu seorang guru
tidak hanya menguasai dalam ilmu yang diajarkan kepada siswa tetapi ilmu itu
juga harus diterapakan dimasyarakat agar tercipta masyarakat yang damai.
(akharil.blogspot.com/2011/04/-sosial-guru)
D.Dedikasi
Dedikasi merupakan pengabdian diri
untuk melaksanakan cita cita luhur dengan pengorbanan tenaga, pikiran, dan
waktu demi keberhasilan suatu tujuan.
Guru
memiliki dedikasi yang sangat besar hal tersebut karena guru sebagai pemegang
kunci keberhasilan dimana guru membimbing, melayani, membina dengan piawai dan
mengusung siswa menuju gerbang keberhasilan.
(m.artikata.com/arti-324561-dedikasi.html)
2.2.2.Penelitian Sejenis
Penelitian sejenis ini pernah
dilakukan oleh Dian Risalah El Anshari dengan judul “ 23 Tahun Menjadi Guru
Honorer“ yang bernama Mahmud di SMA Negri 13 Jakarta tahun 2014.
Sudah 23 tahun Mahmud mengabdi
sebagai guru honorer dengan mata pelajaran Agama Islam.Menjadi guru sudah
menjadi tekad Mahmud sejak kecil.Status sebagai guru honorer tidak masalah
baginya, yang penting dia dapat mewujudkan salah satu keinginan orangtuanya.
“Yang penting saya ngajar sampai akhir hayat sesuai dengan
harpan ibu saya, salah satu anaknya menjadi guru,”ujar Mahmud kepada Kompas.com
di SMA 13 Jakarta Utara , Senin (25/11/2013).
(megapolitan.kompas.com/read/2013/11/25/1751331/sitemap.html)
Penelitian
kami berbeda dengan penelitian di atas.Penelitian kami tentang Kehidupan Sosial
Ekonomi Guru Honorer , Sedangkan penelitian diatas tentang 23 Tahun Menjadi
Guru Honorer.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1.Lokasi Penelitian
Pengambilan sampel dari sekitar
daerah doplang, dimana di sana terdapat beberapa guru honorer.
3.2.Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah beberapa
guru honorer yang berada di wilayah Kabupaten Blora terutama yang mengabdi di
seklah dasar di kecamatan randublatung.
3.3.Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang kami
lakukan adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan langsung
turun kelapangan untuk memperoleh informasi yang akurat, sehingga kami dapat
menghasilkan penelitian yang maksimal.
3.4.Teknik Penentuan Sampel
Teknik penelitian yang kami gunakan
adalah Purposive Sampling yaitu dengan pertimbangan tertentu / ditentukan
sendiri oleh peneliti. Kami memiliki teknik tersebut karena kami meneliti
beberapa guru honorer, dan sumber datanya langsung dengan pihak yang
bersangkutan.
3.5.Teknik Pengumpulan Data
1.Observasi
Observasi
adalah Teknik yang digunakan apabila penelitian ditujukan untuk mempelajari
perilaku manusia,Proses kerja dan di lakukan pada responden yang tidak berlaku
besar.
2.Wawancara
Wawancara adalah Teknik yang dilakukan melalui tatap muka
dan tabya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap
narasumber.
Wawancara yang digunakan adalah Wawancara terbuka yaitu
jenis wawancara dimana informasi mengetahui secara pasti bahwa mereka sedang
diwawancara dan paham akan maksud dari wawancara tersebut.
(http.//id.m.wikipedia,/)
3,5,Studi Pustaka
Kami akan mengambil data-data dari
referensi buku serta data-data tertulis yang berasal dari internet.
3.6.Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan adalah teknik
analisis data kualitatif, teknik yang sudah terkumpul kemudian diproses dan
dianalisis agar sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
(teorionline.wordpress.com)
3.7.Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian
|
Juli
|
Agustus
|
September
|
Oktober
|
November
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Penyusunan penelitian
|
|
|
P
|
P
|
P
|
P
|
P
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
pelaksanaan penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
P
|
P
|
P
|
P
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
pembuatan laporan
penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P
|
P
|
P
|
P
|
|
|
|
|
|
presentase hasil
penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
P
|
P
|
P
|
P
|
P
|
3.8.Karakteristik Responden
No
|
Nama
|
Pekerjaan
|
Lama Kerja
|
1
|
Ibu Purwati
|
Kepala sekolah
|
Lima Tahun
|
2
|
Ibu Fitri
|
Guru Honoer
|
Sembilan Tahun
|
3
|
Bapak Endra
|
Guru Honoer
|
Duan Tahun
|
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.Fenomena Guru Honorer
di Indonesia
Gambar
1.Guru Honore di Indonesia
Dalam
dunia pendidikan, keberadaan peran fungsi guru merupakan salah satu faktor yang
sangat signifikan. Bahkan fungsi dan peran guru tidak hanya menberikan
nilai-nilai pengetahuan, tetapi sekaligus sebagai penjaga moral bagi anak
didik. Banyaknya guru di indonesia saat ini memang sangat membantu pendidikan
di indonesia, seorang guru memberikan wawasan pengetahuan pada pelajar mengenai
pendidikan yang dapat membuat mereka menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak
mulia.
Namun
dedikasi guru dalam mengajar anak didiknya tidak sebanding dengan kesejahteraan
yang diterima ,masalahnya yaitu dalam masalah gaji guru yang sangat memperhatikan.
Penghasilan para guru dipandang masih jauh dari mencukupi , apalagi bagi mereka
yang masih berstatus guru honorer.
Di indonesia saat ini jumlah guru
SD yang berstatus honorer sebanyak 489.459 orang dari 1.441.171 guru yang
tersebar di 33 provinsi. Selama
ini guru honorer minim perhatian dari pemerintah dengan gaji yang rendah,
sehingga nasib guru honorer sangat memprihatinkan. Bahkan tidak sedikit dari
mereka yang melakukan unjuk rasa demi menuntut kesejahteraan yang layak.
Seperti berita yang di dapat pada Liputan 6 SCTV pada tanggal 29 Maret 2012 , Menyebutkan
Ratusan Guru Honorer yang tergabung dalam Komite Guru Indonesiauntuk berunjuk
rasa di depan Istana Presiden. Namun Guru Honorer bukan untuk menolak kenaikan
harga BBM, melainkan meminta pemerintah agar segera mengangkat mereka menjadi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
(https:Liputan6.com)
Gambar 2. Guru Honorer berunjuk rasa
Dari penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa Guru Honorer di Indonesia masih sangat kurang dari perhatian
pemerintah terutama dalam hal kesejahteraannya dan para guru honorer yang sudah
mengabdi cukup lama, mereka berjuangdengan cara berunjuk rasa agar segera di
angkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
4.2 Kehidupan Sosial
Guru Honorer di Randublatung
Gambar 3. Foto Guru Honorer beseta anak
didiknya
Dalam
kehidupan sehari-hari, individu selalu melakukan hubungan sosial dengan individu lain atau
kelompok-kelompok tertentu. Hubungan sosial yang terjadi antar individu maupun antar kelompok
tersebut juga dikenal dengan istilah interaksi social. Dengan interaksi sosial atau hubungan
sosial yang merupakan wujud
dari
proses-proses sosial yang ada.Keragamanhubungan sosial itu tampak nyata dalam struktur
sosial masyarakat yang majemuk.
Dalam
penelitian ini kami memilih seorang guru honorer yang masih mengabdi di SDN 2
Gembyungan yang bernama Ibu Fitri yang mengajar murid kelas 1.
Dalam kehidupan sosal di
lingkungan sekolah, interaksi sosial sangat di perlukan untuk menjalin hubungan
yang baik antar guru dan murid, bahkan masyarakat untuk memperoleh kerja sama
yang baik .Interaksi juga sangat di perlukan untuk kenyamanan dalam menyampikan
materi kepada anak didik.
a.Interaksi Guru Dengan
Siswa
Ibu
Fitri merupakan sesosok Guru yang dapat berhubungan baik dengan anak didiknya.Kedekatan
tersebut terjalin dengan cara sling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Kemudian pada saat mengajar anak didik selalu ada aktivitas tanya jawab kepada
Bu Fitri menegnai pelajaran yang di bahas. Bahkan saking dekatnya guru dengan
murid, guru menganggap mereka sebagai anaknya sendiri. Seperti yang di
kemukakan oleh ibu Fitri.
“anak saya di sini banyak mbak apalagi yang
kelas satu jumlahnya mencapai 22 anak, semua murid saya anggap seperti anak
sendiri”.
(Wawancara
dengan ibu fitri pada tanggal 26 September 2014)
Gambar 4. Ibu Fitri
saat mengajar di kelas
b.Interaksi Sesama Guru
Selain
hubungan yang baik antara anak didik ibu Fitri juga berhubungan baik antar
sesama guru salah satunya dengan melakukan musyawarah bersama. Selain itu para
guru biasanya juga keluar bersama walaupun hanya sekedar unuk makan bersama.
Sesama
guru tidak ada deskriminasi sosial dengan membeda-bedakan jabatan guru, Para
guru justru malah saling bekerjasama dan saling menghormati.
c. Kinerja Guru Honorer
Untuk
mewujudkan anak didik menjadi cerdas dan berakhlak mulia diperlukan dedikasi
yang tinggi bagi seorang guru agar murid bias memiliki prestasi yang memuaskan.
Dedikasi Guru merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang
diperlihatkan oleh seseorang dalam memperoleh hasil kerja yang optimal.
Menurut penelitian kami dedikasi guru honorer Di SDN
2 Gembyungan dedikasi guru honorer lumayan tinggi sehinnga meningkatkan dalam
bidang akademik terbukti dengan nilai rata rata yang meningkat setiap tahunnya.
Seperti yang di kemukakn oleh ibu purwati selaku kepala sekolah.
“kinerjanya
sangat bagus ,mengjarnya juga semangat, kemudian dibuktikan dari hasil ujian
sekolah maupun nasional nilai rata-ratanya sangat maksimal”
(wawancara
dengan ibu kepala sekolah pada tanggal 26 september 2014)
Gambar
5. Foto setelah wawancara
dengan ibu Purwati
Jadi
dapat di simpulkan bahwa setiap guru memiliki rasa sayang terhadap
murid-muridnya, selain itu hubungn intraksinya juga cukup baik antar sesama
guru di sekolah.Guru honorer tidak selamanya berkualitas rendah ,bahkan
kemampuannya bisa lebih baik di banding guru yang lainnya.
4.3 Kehidupan Ekonomi
Wilayah nusantara mempunyai potensi
ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan
tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk
dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu kebutuhan dalam kehidupan ekonomi
harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian. Dalam kehidupan saat ini yang semakin
cepat perkembangannya dalam
segala aspek ,salah
satunya dalam hal perekonomian. Semakin lama maka akan semakin bertamabah
kebutuhan hidup untuk
memenuhi kebutuhannya.
Namun dengan keadaan yang kesejahteraan yang belum terpenuhi sangatlah sulit
menghadapi perkembangan yang ada.
Apalagi
nasib guru honorer yang hanya di gaji rendah, bahkan gajinyapun tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhannya, maka harus berfikir dua kali untuk mengatur
pengeluaran yang di butuhkan. Khusus untuk Guru Honorer di SDN 2 Gembyungan
yakni ibu fitri yang sudah hampir sembilan tahun mengabdi, menurut beliau gaji
perbulannya yakni 250 ribu perbulan.
Seperti yang dikemukakan oleh Ibu Fitri
ya dapat mbak itung sendiri cukup tidaknya
untuk keperluan dalam satu bulan kedepan tapi alhamdulillah masih ada bantuan
dari sekolah berupa kesra yang jumlahnya lumayan’’.
(Wawancara
dengan ibu fitri pada tanggal 26 September 2014)
Gambar
6. Suasana warung ibu Fitri
Tingginya
kualitas pendidikan selain kualitas guru juga didukung dengan kesejahteraan
Guru. Dibanyak tempat tingkat kesejahteraan masih kurang dengan gaji yang
rendah. Khusus untuk Guru Honorer di SDN 2 Gembyungan yakni ibu fitri yang
sudah hampir sembilan tahun mengabdi, menurut beliau hanya di gaji 250 ribu
perbulan, Sementara wawancara dengan Bapak Endra mengenai kehidupan ekonominya
beliau baru mengabdi semalama Dua tahun di SMP 2 Randublatung beliau hanya
mendapat gaji sebesar 60 ribu dalam satu bulan. Beliau di gaji dengan cara
perjam saat beliau mengajar perjamnya hanya Sepuluh ribu rupiah, dalam satu
minggu beliau hanya mendapat Satu Setengah jam pelajaran, sehingga dalam satu
bulan beliau hanya mendapat Enam jam. Seperti yang di kemukakan oleh Bapak
Endra
“Saya saat ini
masih di gaji dalam bentuk perjam, perjamnya sebesar Sepuluh Ribu, dalam satu
minggu saya hanya mengajar Dua kali yakni hari kamis dan hari sabtu”.
(Wawancara dengan Bapak Endra pada tanggal 26 september 2014)
Gambar
7. Foto bersama Bapak Endra selesai wawancara
Selain mengajar aktivitas
lainnya yang dapat membantu kehidupan ekonomi keluarga diantaranya dengan
berwirausaha.
Sebagai
contoh sepulang dari mengajar ibu
Fitri ikut membantu suaminya yang berdagang makanan
dan minuman untuk menambah penghasilan sehari-hari.
“setelah saya
pulang mengajar saya ikut membantu suami saya berjualan dirumah”.
(Wawancara dengan ibu fitri pada tanggal 26 september 2014)
Gambar
8. Suasana di warung
Ibu Fitri
Dengan keadaan
guru honorer yang memprihatinkan maka perluya perhatian dari pemerintah. Tetapi
untuk saat ini perhatian pemerintahpun masih kurang di rasakan oleh guru
honorer ,harapan
dari pihak sekolah supaya pemerintah memberikan perhatian kusus terhadap guru
honorer. Seperti
yang di kemukakan oleh ibu purwati selaku kepala sekolah.
“harapan saya
adanya perhatian khusus untuk guru honorer apalagi yang sudah mengabdi lama
untuk segera diangkat menjadi PNS”
(wawancara
dengan ibu kepala sekolah pada tanggal 26 september 2014)
Jadi dapat di simpulkan bahwa
kesejahteraaan guru honorer yang masih memprihatinkan dan di perlunya perhatian
dari pemeritah untuk menaikkan gaji atau segera mengangkat guru honorer untuk
menjadi PNS apalagi guru honorer yang sudah lama mengabdi.
4.4 Latar Belakang
Menekuni Profesi Guru
Pendidikan merupakan sebuah investasi jangka panjang sebagai
modal awal perkembangan dan kemajuan suatu bangsa.Pada dasarnya pendidikan
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara untuk menuju arah yang lebih
baik pendidikan juga akan menimbulkan berkembangnya potensi peserta didik, Untuk
mengembangkan potensinya maka di perlukannya Guru untuk mengajarkan mereka
sehingga menanmbah ilmu dan wawasan.Guru memiliki tujuan untuk mencerdaskan
anak bangsa.
seperti Ibu Fitri sebagai Guru yang sudah mengabdi sekian
tahun beliau bertekad untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru sesuai
dengan kemampuannya, beliau juga menginginkan supaya anak didiknya dapat
menjadi generus bangsa ini dengan pendidikan yang baik serta tingkah laku yang
mulia pula. Seperti yang di kemukakan oleh ibu Fitri
“Alasan
saya menjadi guru ya karna cita-cita saya ,kemudian senang terhadp anak kecil,
dan saya juga bertujuan untuk mencerdaskan anak didik saya sesui kemampuan saya
dan harapan saya ya supaya anak-anak dapat memahami apa yang di samapaikan oleh
saya atau bapak ibu guru lainnya”
(wawancara
dengan ibu Fitri pada tanggal 26 september 2014)
Guru
sangat berperan penting dalam dunia pendidikan , mereka memberikan pngetahuan
dan wawasan yang baru sehingga kita dapat berfikir secara rasional dan juga
dapat berperilaku sesuai dengan etika sopan santun yang di ajarkan oleh guru.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1.
Guru merupakan sosok yang memiliki kemampuan mengajarkan anak didiknya sesuai
dengan apa yang di peroleh saat keliah.
2.Guru
sangat berperan penting dalam dunia pendidikan , mereka memberikan pngetahuan
dan wawasan yang baru sehingga kita dapat berfikir secara rasional dan juga
dapat berperilaku sesuai dengan etika sopan santun yang di ajarkan oleh guru.
3.
Setiap guru memiliki rasa sayang terhadap murid-muridnya, dan guru honorer
tidak selamanya berkualitas rendah ,bahkan bisa kemampuannya bisa lebih mksimal
di banding guru yang lainnya.
4.
Kesejahteraaan guru honorer yang masih memprihatinkan dan di perlunya perhatian
dari pemeritah untuk menaikkan gaji atau segera mengangkat guru honorer untuk
menjadi PNS apalagi guru honorer yang sudah lama mengabdi.
5.
Kesungguhan guru dalam mengajar tidak setara dengan yang mereka peroleh
,masalahnya yaitu dalam masalah kesejahteraan guru yang sangat memprihatikan.
Penghasilan para guru dipandang masih jauh dari mencukupi , apalagi bagi mereka
yang masih berstatus guru honorer
6.
Dalam interaksi dengan anak didik Guru berhubungan baik dengan anak
didiknya.Kedekatan tersebut terjalin dengan cara sling berinteraksi satu dengan
yang lainnya. Kemudian pada saat mengajar anak didik selalu ada aktivitas tanya
jawab.
5.2. SARAN
1.Bagi Guru Honorer
a.
Guru honorer janganlah putus asa dalam
mengajarkan anak didiknya, walaupun dengan gaji yang masih minimum.
a.
Kinerja saat mengajar supaya tetap di pertahankan untuk selalu semangat
sehingga anak bisa menjadi pintar dan mendapatkan nilai yaang maksimal.
2. Bagi instasi sekolah
a. Memberikn semangat kerja untuk guru honorer
agar selalu semangat dalam mengajar.
b. Memberikan tunjangan kepada guru honorer ntuk
menmbah gaji yang di dapatnya.
3. Bagi Pemerintah
a. Memberikan
perhatian khusus terhadap nasib guru honorer
b. Memberi
kebijakan meningkatkan gaji para guru honorer
c. Segera
mengangkat Guru Honorer yng sudah sekian tahun mengabdi sebagai Honorer.
DAFTAR PUSTAKA
(akharil.blogspot.com/2011/04/-sosial-guru)
(http.//id.m.wikipedia,/)
http://agueslc.blogspot.com/
(megapolitan.kompas.com/read/2013/11/25/1751331/sitemap.html)
(m.artikata.com/arti-324561-dedikasi.html)
(m.sindonews.com/read/850660/15/nasib-tenaga-honorer)
(Mulyadi,Yad,dkk,2006,
Kelompok Sosial ,86-88: Jalarta : Yudhistira)
(Priyanto, Titi. 2006. Sosiologi 1
untuk Tingkat SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira)
(teorionline.wordpress.com)
Komentar
Posting Komentar