Entri yang Diunggulkan

Kapal selam Nanggala-402

Gambar
MENGAPA AWAK KAPAL SELAM TIDAK BERUSAHA KELUAR MENYELAMATKAN DIRI Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lebih dulu diskusi perihal tekanan udara, ya Tekanan udara diukur dalam satuan Atm (Atmosfer). Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti sekaligus menekan permukaan Bumi, termasuk permukaan lautan. Karena kita hidup dipermukaan bumi, Maka dikehidupan sehari-hari, tubuh kita mendapat tekanan udara sebesar 1 atm. 1atm = 1,033 Kg/Cm2. Artinya = Lapisan Atmosfer Bumi akan menekan setiap satu sentimeter persegi permukaan tubuh kita dengan tekanan seberat 1 Kilogram, lebih dikit. Dan tekanan maksimal yang mampu diterima manusia adalah antara 4-5 atm. Di laut,  tekanan 1 atm akan dialami disetiap kedalaman 10 meter. Jadi jika di laut kita menyelam sedalam 10 meter maka tubuh kita akan mengalami tekanan sebesar 2 atm Perinciannya sbb = 1 atm tekanan atmosfer Bumi diatas permukaan laut + 1 atm tekanan air laut dikedalaman 10 meter dibawah permukaan laut. Anggaplah KRI Nanggala-402 memil

PENELITIAN SOSIOLOGI GURU HONORER DI WILAYAH KABUPATEN BLORA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah investasi jangka panjang sebagai modal awal perkembangan dan kemajuan suatu bangsa.Pada dasarnya pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara untuk menuju arah yang lebih baik pendidikan juga akan menimbulkan berkembangnya potensi peserta didik, yang kemudian akan berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Tetapi pada faktanya masih banyak permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, misalnya saja sarana prasarana yang disediakan di sekolah kurang memadai seperti halnya buku paket maupun buku yang digunakan panduan untuk belajar harganya relatif mahal, sehingga para siswa tidak dapat belajar secara efektif. Selain itu juga karena kurangnya pengetahuan teknologi yang membuat para pelajar tertinggal oleh informasi-informasi yang baru.
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam dunia pendidikan yaitu guru, Juga sangat dibutuhkan untuk mencapai kualitas pendidikan sebgaimana yang tercantum dalam UUD 1945. Dan sampai saat ini masih belum adanya pemerataan tenaga pendidik terutama di daerah terpencil, Dan itu menyebabkan pengaruh mutu kualitas pendidik di tiap daerah.Yang pada umumnya guru yang berada diwilayah pedalaman kurang d bekali daam hal pengajaran dan pengajaran yang didapat oleh murid murid didaerah terpencil sangat jauh tertinggl dibandingkan yang berada di daerah kota besar.
Ditambah lagi kesejahteraan pendidik yang belum merata, Hal tersebut di karenakan para guru yang belum bersertifikasi sehingga gaji yang dimiliki masih relatif rendah dan belum bisa mencukupi kebutuhannya.
Di wilayah Kabupaten Blora terutama di Kecamatan Randublatung masih banyak Guru Honorer yang tingkat kesejahteraannya belum baik dan menarik untuk dikaji lebih jauh lagi tentang dedikasinya dan kehidupannya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kehidupan sosial Guru honorer di wilayah Kabupaten Blora
2. Apa yang melatarbelakangi guru honorer tetap menekuni profesinya?
3. Bagaimana bentuk perhatian pihak sekolah dan Pemerintah terhadap Guru honorer?
1.3.Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui kehidupan sosial ekonomi Guru Honorer di Kecamatan Randublatung.
2.Untuk mengetahui alasan Guru honorer untuk tetap menekuni  profesinya.
3.Untuk mengetahui bentuk perhatian yang diterima oleh Guru honorer.
1.4.Manfaat Penelitian
A.Bagi Pelajar
1.Untuk mengasah kepekaan sosial terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.
2.Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk siswa lain untuk menghargai peran Guru.
B.Bagi Masyarakat
1.Agar masyarakat tidak langsung memberi penilaian buruk terhadap guru honorer.
2.Agar masyarakat lebih menghargai profesi guru, khususnya guru honorer karena dedikasinya tersebut.
C.Bagi Pemerintah
Sebagai bahan referensi untuk membuat kebijakan terkait dengan peningkatan kesejahteraan guru honorer.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Landasan Teori
2.1.1 Lembaga Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses transformasi anak didik agar mencapai hal-hal tertentu sebagai akibat proses pendidikan yang diikutinya.
Lembaga pendidikan ada 3 bentuk, yaitu :

A.Informal
Dapat disebut Pendidikan Pertama yang merupakan langkah awal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Hal ini juga merupakan Pendidikan Primer dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang.

B.Non Formal
Pendidikan ini dilakukan setelah Informal, dimana seseorang untuk mengembangkan kemampuannya, misalnya dalam hal keterampilan, pelatihan kerja, dll.
Selain itu juga dapat mengembangkan potensi seseorang dengan pengetahuan yang dimiliki, serta pengembangan sikap dan kepribadian diri.

C.Formal
Pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
(Priyanto, Titi. 2006. Sosiologi 1 untuk Tingkat SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira)
2.1.2 Sosialisasi
Merupakan proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakat.
Proses pembelajaran berlangsung bertahap, perlahan tapi pasti dan berkesinambungan. Pada awalnya proses itu berlangsung dalam lingkungan keluarga, kemudian berlangsung dalam lingkungan sekitar. Misalnya para tetangga, teman, dll. Dan kemudian individu mempelajari dan menyesuaikan sikapnya dengan peraturan yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat.
(Priyanto, Titi. 2006. Sosiologi 1 untuk Tingkat SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira)
2.1.3 Kelompok Sosial                                                      
A.Definisi Kelompok Sosial.
Merupakan sekumpulan manusia yang memiliki persamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan anggotanya.
B.Macam macam Kelompok Sosial.
a.Kelompok Semu.
 Kelomok yang ditengah-tengah pergaulan manusia bersifat sementara tidak mempunyai kemungkinan membentuk tradisi ataupun ikatan sebagai anggota.
                        Kelompok Semu dibagi menjadi tiga yaitu :
         Kerumunan.
                                                Dikelompokan menjadi tujuh :
         Formal audience
kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan yang sama.
         Planned epessive group
Merupakan keumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai tujuan yang sama.
         Inconvention causal crowds
Merupakan kerumunan yang bersifat sementara dan menggunakan fasilitas fasilitas yang sama.
         Panic causal crowds
Merupakan kerumunan dalam kedaan panik yang sedang menyelamatkan diri dari bahaya.
5. Spectator causal crwds
Merupakan kerumunan penonton yang terjadi karena ingin melihat suatu peristiwa terpenting.
         Acting lawless crowds
Merupakankerumunan yang mempunyai tujuan tertentu yang berlawanan dengan norma norma sosial.
         Immoral lawless crowds
Merupakan kerumunan yang tidak bermoral dan tindakannya berlawanan dengan norma norma pergaulan hidup tetapi tanpa tujun tertentu.
b.Massa atau Mass
Kelompok semu  yang memiliki ciri ciri yang hampir sama dengan kerumunan tetapi terbentknya secara sengaja dan direncanakan sehingga tidak bersifat spontan.
                                    c.Publik
Merupkan kelompk semu yang mempunyai ciri cirihampi sama tetapi tidak pada tempat yang sama.
                        b. kelompok nyata.
                           Kelompok yang kehadirannya selalu konstan.
                                    Kelompok nyata dibagi menjadi mpat :
                                    1.kelompo statistik
                                    2,kelompok sosieta
                                    3.kelompok sosial
                                    4.kelompok asosiasi

2.1.4.Mobilitas Sosial
            A. Definisi Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah perubahan pergeseran peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya.

B. Saluran Mobilitas Sosial
                        1. Lembaga Pendidikan      
Melalui pendidika seseorang bisa merubah statusnya dari status strata bawah menjadi strata atas.
                        2.Organisasi politik
Seseorang nggota plitik yang profesional bisa mendapat status sosial dalam partainya.
                        3.Lembaga Keagamaan
                        Para pemuka agama atau ilmu agamanya tingi biasanya memiliki tingkatan status yang lebih tingggi.
          C. Faktor pendorong Mobilitas sosial.
                        1.FaktorStruktural
                        Jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus di idi serta kemudahan untuk memperolehnya.
                        2.Faktor Individu
                        Kualitas seseorag baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan,penamplan,maupun ketrampilan pribadi.
             D. Faktor Penghambat Mobilitas Sosal
                        1.Faktor Kemskinan
                        Agi masyarakat miskin,untuk mencapai status sosial merupakan hal yang sulit untuk dilakukan.
                        2.Faktor Diskriminasi Kelas
                        Sistem kelas tertutup dapat menghalangi mobilitas keatas,terbukti dengan adanya pembatasan keanggotaan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat.
           
2.2.Tinjauan Pustaka

2.2.1.Definisi Guru honorer
A.guru honorer
Guru honorer adalah Guru yang tidak digaji sebagai guru tetap, tetapi menerima honorarium berdasarkan jumlah jam pelajaran yang diberi Atau guru yang mengabdi di suatu sekolah dengan gaji yang relatif rendah, dan mengabdikan dedikasinya sampai dia diangkat sebagai PNS.
B. Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi merupakan kebutuhan sehari hari yang harus dipenuhi untuk melangsungkan hidupnya.
Para guru yang memiliki gaji rendah sangatlah tidak mencukupi kebutuhannya. Tetapi masih saja bertahan dengan gaji yang dimilikinya. Itu semua dilakukan karena memang sudah saratnya seperti itu untuk bisa diangkat menjadi PNS.
C.Kehidupan sosial
Kehidupan sosial guru merupakan kehidupan guru yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara.lebih dalam lagi kehidupan sosial ini untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerjaa dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.Untuk itu seorang guru tidak hanya menguasai dalam ilmu yang diajarkan kepada siswa tetapi ilmu itu juga harus diterapakan dimasyarakat agar tercipta masyarakat yang damai.
(akharil.blogspot.com/2011/04/-sosial-guru)
D.Dedikasi                                              
Dedikasi merupakan pengabdian diri untuk melaksanakan cita cita luhur dengan pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu tujuan.
Guru memiliki dedikasi yang sangat besar hal tersebut karena guru sebagai pemegang kunci keberhasilan dimana guru membimbing, melayani, membina dengan piawai dan mengusung siswa menuju gerbang keberhasilan.
            (m.artikata.com/arti-324561-dedikasi.html)

2.2.2.Penelitian Sejenis

Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh Dian Risalah El Anshari dengan judul “ 23 Tahun Menjadi Guru Honorer“ yang bernama Mahmud di SMA Negri 13 Jakarta tahun 2014.
Sudah 23 tahun Mahmud mengabdi sebagai guru honorer dengan mata pelajaran Agama Islam.Menjadi guru sudah menjadi tekad Mahmud sejak kecil.Status sebagai guru honorer tidak masalah baginya, yang penting dia dapat mewujudkan salah satu keinginan orangtuanya.
“Yang penting saya ngajar sampai akhir hayat sesuai dengan harpan ibu saya, salah satu anaknya menjadi guru,”ujar Mahmud kepada Kompas.com di SMA 13 Jakarta Utara , Senin (25/11/2013).
            (megapolitan.kompas.com/read/2013/11/25/1751331/sitemap.html)
Penelitian kami berbeda dengan penelitian di atas.Penelitian kami tentang Kehidupan Sosial Ekonomi Guru Honorer , Sedangkan penelitian diatas tentang 23 Tahun Menjadi Guru Honorer.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.Lokasi Penelitian
Pengambilan sampel dari sekitar daerah doplang, dimana di sana terdapat beberapa guru honorer.

3.2.Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah beberapa guru honorer yang berada di wilayah Kabupaten Blora terutama yang mengabdi di seklah dasar di kecamatan randublatung.

3.3.Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang kami lakukan adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan langsung turun kelapangan untuk memperoleh informasi yang akurat, sehingga kami dapat menghasilkan penelitian yang maksimal.

3.4.Teknik Penentuan Sampel
Teknik penelitian yang kami gunakan adalah Purposive Sampling yaitu dengan pertimbangan tertentu / ditentukan sendiri oleh peneliti. Kami memiliki teknik tersebut karena kami meneliti beberapa guru honorer, dan sumber datanya langsung dengan pihak yang bersangkutan.






3.5.Teknik Pengumpulan Data
            1.Observasi
Observasi adalah Teknik yang digunakan apabila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia,Proses kerja dan di lakukan pada responden yang tidak berlaku besar.
(http://id.m.wikipedia.)      

2.Wawancara
Wawancara adalah Teknik yang dilakukan melalui tatap muka dan tabya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber.
Wawancara yang digunakan adalah Wawancara terbuka yaitu jenis wawancara dimana informasi mengetahui secara pasti bahwa mereka sedang diwawancara dan paham akan maksud dari wawancara tersebut.
(http.//id.m.wikipedia,/)                                

3,5,Studi Pustaka
Kami akan mengambil data-data dari referensi buku serta data-data tertulis yang berasal dari internet.

3.6.Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif, teknik yang sudah terkumpul kemudian diproses dan dianalisis agar sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
 (teorionline.wordpress.com)


3.7.Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian
Juli
Agustus
September
Oktober
November
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Penyusunan penelitian


P
P
P
P
P













pelaksanaan penelitian







P
P
P
P









pembuatan laporan penelitian











P
P
P
P





presentase hasil penelitian















P
P
P
P
P


3.8.Karakteristik Responden
No
Nama
Pekerjaan
Lama Kerja
1
Ibu Purwati
Kepala sekolah
Lima Tahun
2
Ibu Fitri
Guru Honoer
Sembilan Tahun
3
Bapak Endra
Guru Honoer
Duan Tahun



 
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.Fenomena Guru Honorer di Indonesia

                                                Gambar 1.Guru Honore di Indonesia
              Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Bahkan fungsi dan peran guru tidak hanya menberikan nilai-nilai pengetahuan, tetapi sekaligus sebagai penjaga moral bagi anak didik. Banyaknya guru di indonesia saat ini memang sangat membantu pendidikan di indonesia, seorang guru memberikan wawasan pengetahuan pada pelajar mengenai pendidikan yang dapat membuat mereka menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia.
Namun dedikasi guru dalam mengajar anak didiknya tidak sebanding dengan kesejahteraan yang diterima ,masalahnya yaitu dalam masalah gaji guru yang sangat memperhatikan. Penghasilan para guru dipandang masih jauh dari mencukupi , apalagi bagi mereka yang masih berstatus guru honorer.
              Di indonesia saat ini jumlah guru SD yang berstatus honorer sebanyak 489.459 orang dari 1.441.171 guru yang tersebar di 33 provinsi. Selama ini guru honorer minim perhatian dari pemerintah dengan gaji yang rendah, sehingga nasib guru honorer sangat memprihatinkan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang melakukan unjuk rasa demi menuntut kesejahteraan yang layak. Seperti berita yang di dapat pada Liputan 6 SCTV pada tanggal 29 Maret 2012 , Menyebutkan Ratusan Guru Honorer yang tergabung dalam Komite Guru Indonesiauntuk berunjuk rasa di depan Istana Presiden. Namun Guru Honorer bukan untuk menolak kenaikan harga BBM, melainkan meminta pemerintah agar segera mengangkat mereka menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
(https:Liputan6.com)

                                Gambar 2. Guru Honorer berunjuk rasa
              Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Guru Honorer di Indonesia masih sangat kurang dari perhatian pemerintah terutama dalam hal kesejahteraannya dan para guru honorer yang sudah mengabdi cukup lama, mereka berjuangdengan cara berunjuk rasa agar segera di angkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.

4.2 Kehidupan Sosial Guru Honorer di Randublatung
                       
Gambar 3. Foto Guru Honorer beseta anak didiknya
                       
              Dalam kehidupan sehari-hari, individu selalu melakukan hubungan sosial dengan individu lain atau kelompok-kelompok tertentu. Hubungan sosial yang terjadi antar individu maupun antar kelompok tersebut juga dikenal dengan istilah interaksi social. Dengan interaksi sosial atau hubungan sosial yang merupakan wujud dari proses-proses sosial yang ada.Keragamanhubungan sosial itu tampak nyata dalam struktur sosial masyarakat yang majemuk.
Dalam penelitian ini kami memilih seorang guru honorer yang masih mengabdi di SDN 2 Gembyungan yang bernama Ibu Fitri yang mengajar murid kelas 1.
              Dalam kehidupan sosal di lingkungan sekolah, interaksi sosial sangat di perlukan untuk menjalin hubungan yang baik antar guru dan murid, bahkan masyarakat untuk memperoleh kerja sama yang baik .Interaksi juga sangat di perlukan untuk kenyamanan dalam menyampikan materi kepada anak didik.
a.Interaksi Guru Dengan Siswa
  Ibu Fitri merupakan sesosok Guru yang dapat berhubungan baik dengan anak didiknya.Kedekatan tersebut terjalin dengan cara sling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Kemudian pada saat mengajar anak didik selalu ada aktivitas tanya jawab kepada Bu Fitri menegnai pelajaran yang di bahas. Bahkan saking dekatnya guru dengan murid, guru menganggap mereka sebagai anaknya sendiri. Seperti yang di kemukakan oleh ibu Fitri.
            “anak saya di sini banyak mbak apalagi yang kelas satu jumlahnya mencapai 22 anak, semua murid saya anggap seperti anak sendiri”.
 (Wawancara dengan ibu fitri pada tanggal 26 September 2014)

Gambar 4. Ibu Fitri saat mengajar di kelas
b.Interaksi Sesama Guru
Selain hubungan yang baik antara anak didik ibu Fitri juga berhubungan baik antar sesama guru salah satunya dengan melakukan musyawarah bersama. Selain itu para guru biasanya juga keluar bersama walaupun hanya sekedar unuk makan bersama.
Sesama guru tidak ada deskriminasi sosial dengan membeda-bedakan jabatan guru, Para guru justru malah saling bekerjasama dan saling menghormati.
c. Kinerja Guru Honorer
Untuk mewujudkan anak didik menjadi cerdas dan berakhlak mulia diperlukan dedikasi yang tinggi bagi seorang guru agar murid bias memiliki prestasi yang memuaskan. Dedikasi Guru merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seseorang dalam memperoleh hasil kerja yang optimal.
Menurut  penelitian kami dedikasi guru honorer Di SDN 2 Gembyungan dedikasi guru honorer lumayan tinggi sehinnga meningkatkan dalam bidang akademik terbukti dengan nilai rata rata yang meningkat setiap tahunnya. Seperti yang di kemukakn oleh ibu purwati selaku kepala sekolah.
“kinerjanya sangat bagus ,mengjarnya juga semangat, kemudian dibuktikan dari hasil ujian sekolah maupun nasional nilai rata-ratanya sangat maksimal”
(wawancara dengan ibu kepala sekolah pada tanggal 26 september 2014)


Gambar  5. Foto setelah wawancara dengan ibu Purwati
                                                                                                  
Jadi dapat di simpulkan bahwa setiap guru memiliki rasa sayang terhadap murid-muridnya, selain itu hubungn intraksinya juga cukup baik antar sesama guru di sekolah.Guru honorer tidak selamanya berkualitas rendah ,bahkan kemampuannya bisa lebih baik di banding guru yang lainnya.


4.3 Kehidupan Ekonomi
            Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu kebutuhan dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian. Dalam kehidupan saat ini yang semakin cepat perkembangannya dalam segala aspek ,salah satunya dalam hal perekonomian. Semakin lama maka akan semakin bertamabah kebutuhan hidup untuk memenuhi kebutuhannya. Namun dengan keadaan yang kesejahteraan yang belum terpenuhi sangatlah sulit menghadapi perkembangan yang ada.
Apalagi nasib guru honorer yang hanya di gaji rendah, bahkan gajinyapun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, maka harus berfikir dua kali untuk mengatur pengeluaran yang di butuhkan. Khusus untuk Guru Honorer di SDN 2 Gembyungan yakni ibu fitri yang sudah hampir sembilan tahun mengabdi, menurut beliau gaji perbulannya yakni 250 ribu perbulan. Seperti yang dikemukakan oleh Ibu Fitri
  ya dapat mbak itung sendiri cukup tidaknya untuk keperluan dalam satu bulan kedepan tapi alhamdulillah masih ada bantuan dari sekolah berupa kesra yang jumlahnya lumayan’’.
(Wawancara dengan ibu fitri pada tanggal 26 September 2014)
 
Gambar 6. Suasana warung ibu Fitri

Tingginya kualitas pendidikan selain kualitas guru juga didukung dengan kesejahteraan Guru. Dibanyak tempat tingkat kesejahteraan masih kurang dengan gaji yang rendah. Khusus untuk Guru Honorer di SDN 2 Gembyungan yakni ibu fitri yang sudah hampir sembilan tahun mengabdi, menurut beliau hanya di gaji 250 ribu perbulan, Sementara wawancara dengan Bapak Endra mengenai kehidupan ekonominya beliau baru mengabdi semalama Dua tahun di SMP 2 Randublatung beliau hanya mendapat gaji sebesar 60 ribu dalam satu bulan. Beliau di gaji dengan cara perjam saat beliau mengajar perjamnya hanya Sepuluh ribu rupiah, dalam satu minggu beliau hanya mendapat Satu Setengah jam pelajaran, sehingga dalam satu bulan beliau hanya mendapat Enam jam. Seperti yang di kemukakan oleh Bapak Endra
“Saya saat ini masih di gaji dalam bentuk perjam, perjamnya sebesar Sepuluh Ribu, dalam satu minggu saya hanya mengajar Dua kali yakni hari kamis dan hari sabtu”. (Wawancara dengan Bapak Endra pada tanggal 26 september 2014)

Gambar 7. Foto bersama Bapak Endra selesai wawancara

  Selain mengajar aktivitas lainnya yang dapat membantu kehidupan ekonomi keluarga diantaranya dengan berwirausaha.
Sebagai contoh sepulang dari mengajar ibu Fitri ikut membantu suaminya yang berdagang makanan dan minuman untuk menambah penghasilan sehari-hari.
“setelah saya pulang mengajar saya ikut membantu suami saya berjualan dirumah”. (Wawancara dengan ibu fitri pada tanggal 26 september 2014)

 Gambar 8. Suasana di warung Ibu Fitri
 
Dengan keadaan guru honorer yang memprihatinkan maka perluya perhatian dari pemerintah. Tetapi untuk saat ini perhatian pemerintahpun masih kurang di rasakan oleh guru honorer ,harapan dari pihak sekolah supaya pemerintah memberikan perhatian kusus terhadap guru honorer. Seperti yang di kemukakan oleh ibu purwati selaku kepala sekolah.
“harapan saya adanya perhatian khusus untuk guru honorer apalagi yang sudah mengabdi lama untuk segera diangkat menjadi PNS”
(wawancara dengan ibu kepala sekolah pada tanggal 26 september 2014)
Jadi dapat di simpulkan bahwa kesejahteraaan guru honorer yang masih memprihatinkan dan di perlunya perhatian dari pemeritah untuk menaikkan gaji atau segera mengangkat guru honorer untuk menjadi PNS apalagi guru honorer yang sudah lama mengabdi.

4.4 Latar Belakang Menekuni Profesi Guru
Pendidikan merupakan sebuah investasi jangka panjang sebagai modal awal perkembangan dan kemajuan suatu bangsa.Pada dasarnya pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara untuk menuju arah yang lebih baik pendidikan juga akan menimbulkan berkembangnya potensi peserta didik, Untuk mengembangkan potensinya maka di perlukannya Guru untuk mengajarkan mereka sehingga menanmbah ilmu dan wawasan.Guru memiliki tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa.
seperti Ibu Fitri sebagai Guru yang sudah mengabdi sekian tahun beliau bertekad untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru sesuai dengan kemampuannya, beliau juga menginginkan supaya anak didiknya dapat menjadi generus bangsa ini dengan pendidikan yang baik serta tingkah laku yang mulia pula. Seperti yang di kemukakan oleh ibu Fitri
“Alasan saya menjadi guru ya karna cita-cita saya ,kemudian senang terhadp anak kecil, dan saya juga bertujuan untuk mencerdaskan anak didik saya sesui kemampuan saya dan harapan saya ya supaya anak-anak dapat memahami apa yang di samapaikan oleh saya atau bapak ibu guru lainnya”
(wawancara dengan ibu Fitri pada tanggal 26 september 2014)


Guru sangat berperan penting dalam dunia pendidikan , mereka memberikan pngetahuan dan wawasan yang baru sehingga kita dapat berfikir secara rasional dan juga dapat berperilaku sesuai dengan etika sopan santun yang di ajarkan oleh guru.
   

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Guru merupakan sosok yang memiliki kemampuan mengajarkan anak didiknya sesuai dengan apa yang di peroleh saat keliah.
2.Guru sangat berperan penting dalam dunia pendidikan , mereka memberikan pngetahuan dan wawasan yang baru sehingga kita dapat berfikir secara rasional dan juga dapat berperilaku sesuai dengan etika sopan santun yang di ajarkan oleh guru.
3. Setiap guru memiliki rasa sayang terhadap murid-muridnya, dan guru honorer tidak selamanya berkualitas rendah ,bahkan bisa kemampuannya bisa lebih mksimal di banding guru yang lainnya.
4. Kesejahteraaan guru honorer yang masih memprihatinkan dan di perlunya perhatian dari pemeritah untuk menaikkan gaji atau segera mengangkat guru honorer untuk menjadi PNS apalagi guru honorer yang sudah lama mengabdi.
5. Kesungguhan guru dalam mengajar tidak setara dengan yang mereka peroleh ,masalahnya yaitu dalam masalah kesejahteraan guru yang sangat memprihatikan. Penghasilan para guru dipandang masih jauh dari mencukupi , apalagi bagi mereka yang masih berstatus guru honorer
6. Dalam interaksi dengan anak didik Guru berhubungan baik dengan anak didiknya.Kedekatan tersebut terjalin dengan cara sling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Kemudian pada saat mengajar anak didik selalu ada aktivitas tanya jawab.


                    







5.2. SARAN
              1.Bagi Guru Honorer
a. Guru honorer  janganlah putus asa dalam mengajarkan anak didiknya, walaupun dengan gaji yang masih minimum.
a. Kinerja saat mengajar supaya tetap di pertahankan untuk selalu semangat sehingga anak bisa menjadi pintar dan mendapatkan nilai yaang maksimal.
  2. Bagi instasi sekolah
a.  Memberikn semangat kerja untuk guru honorer agar selalu semangat dalam mengajar.
b.  Memberikan tunjangan kepada guru honorer ntuk menmbah gaji yang di dapatnya.
  3. Bagi Pemerintah
  a.  Memberikan perhatian khusus terhadap nasib guru honorer
  b.  Memberi kebijakan meningkatkan gaji para guru honorer
  c.  Segera mengangkat Guru Honorer yng sudah sekian tahun mengabdi sebagai Honorer.




DAFTAR PUSTAKA
                                     
(akharil.blogspot.com/2011/04/-sosial-guru)
(http.//id.m.wikipedia,/)
http://agueslc.blogspot.com/
(megapolitan.kompas.com/read/2013/11/25/1751331/sitemap.html)
(m.artikata.com/arti-324561-dedikasi.html)
 (m.sindonews.com/read/850660/15/nasib-tenaga-honorer)
 (Mulyadi,Yad,dkk,2006, Kelompok Sosial ,86-88: Jalarta : Yudhistira)
(Priyanto, Titi. 2006. Sosiologi 1 untuk Tingkat SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira)
(teorionline.wordpress.com)
 
                                                               

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH QADHA' DAN QADAR

Kapal selam Nanggala-402