LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI RIVISI II
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERISOLIR
( Study kehidupan sosial
ekonomi Masyarakat masyarakat Dukuh Brak Gendeng, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora )
Laporan Penelitian Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Terstruktur Mata Pelajaran Sosiologi Sebagai Penerapan K.D.4.4 Menyusun
Rancangan, Melaksanakan Dan Menyusun Laporan Penelitian Sederhana Serta
Mengkomunikasikannya Dalam Bentuk Tulisan, Lisan, Dan Audio Visual
Disusun
Oleh:
1) ELDA
AYU K . ( 10 )
2) NANDA
FAJAR O . ( 19 )
3) RAKA
DWIAN S. ( 24 )
4) NIA
LISTYANINGSIH ( 20 )
5) YULIA WAHYU S. (
31 )
X IPS 3
SMA NEGERI 1 RANDUBLATUNG
TAHUN AJARAN 2013/2014
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan
hasil penelitian sosiologi dengan judul“Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Terisolir Di Desa Bangkleyan “Study kehidupan sosial
ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
yang
telah diperiksa dan disahkan pada:
Hari :
..........................................
Tanggal : ..........................................
Mengetahui
Kepala
SMA N 1 Randublatung Guru
Pembimbing
Drs.H.M.Ali
Rozaq, M.Pd.I Rakhman
Hakim,S.Sos.
NIP.
19960202 1990031 011 NIP.
19781016 200903 1 002
MOTTO
Tiada kata menyerah sebelum bertanding
Disiplin
merupakan jembatan antara tujuan dan pelaksanaa
Ilmu
yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.
Kebodohan
itu adalah kegelapan, dan penyebabnya adalah
kemalasan
Janganlah
sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada
di depanmu.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun dan
mnyelesaikan laporan penelitian ini untuk memenuhi tugas sosiologi.
Laporan
karya ilmiah ini kami susun dalam waktu kurang lebih 2 bulan,di sertai
bimbingan dari bapak/ibu guru yang bersangkutan untuk itu dalam penyusunan
laporan penelitian ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Drs.H.M.Ali Rozaq,M.Pd.I selaku kepala SMA N 1 Randublatung yang telah
member izin untuk melakukan penelitian ini.
2.
Bapak Rakman Hakim,S.Sos selaku Guru pembimbing yana memberikan bimbingan dalam
penyusunan laporan penelitian ini.
3.
semua pihak yang telah membantu dan member dukungan untuk terselesainya tugas
ini.
Demikian
hasil penelitian dan laporan penelitian yang telah kami selesaikan, kami
berharap agar laporan penelitian yang telah kami susun ini dapat bermanfaat
atau dapat sebagai acuan untuk menyusunn laporan penelitian sejenis. Kami
berupaya untuk terus memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada laporan
penelitian yang akan datang. Kami berharap agar para pembaca laporan ini mau
memberi kritik dan saran pada kami. Dengan segala kekurangan dan kelemahan pada
hasil laporan penelitian ini.
Tim Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
merupakan salah satu negara yang terdiri dari ribuan pulau. Secara garis besar
geografis Indonesia terletak di antara dua benua dan samudra. Hal ini kemudian
menjadikan Indonesia sebagai negara yang berpotensi perekonomiannya baik.
Selain itu struktur tanah yang terdapat di Indonesia juga sangat subur dan
potensial. Sumber daya alam yang di miliki Indonesia juga sangat melimpah.
Namun, meski di kenal dengan negara yang kaya dengan sumber daya, Indonesia
masih tergolong dengan negara berkembang. Kesenjangan sosial masih terdapat
dimana-mana, terutama pada masyarakat pedesaan dan perkotaan. Di kota semua
berlangsung serba cepat dan dinamis mengikuti perkembangan zaman, berbeda
dengan di desa dengan perubahan sosial yang berlangsung lambat dan di katakan
tertinggal, sebagai contoh yaitu di Kabupaten Blora tempatnya di Dukuh Brak
gendeng, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Dukuh ini terletak di sebelah
selatan Kabupaten Blora. Dukuh ini berada 22 km dari Kecamatan Randublatung ini
termasuk salah satu Dukuh yang terisolir. Menurut pengamatan kami, Dukuh ini
terletak di antara ribuan pohon jati ynag mengitarinya, butuh sedkit perjuangan
untuk sampai ke Dukuh ini, karena letaknya yang cukup jauh dari jalan raya
setempat. Dukuh ini dapat di katkan terbelakang karena belum adanya perataan
pembangunan disini. Hanya ada bebrapa rumah sederhana yang dihuni beberapa
kepala keluarga, Dukuh ini merupakan asakah satu desa yang penuh keterbatasan
dan sederhanaan.
Alasan
kami mengangkat tema ini karena, ingin mengetahui lebih dalam mengenai keadaan
Dukuh Brak Gendeng. Karena di zaman yang moderen ini masih ada saja daerah di
Indonesia yang terisolir dan dengan keadaan ekonomi dan sosial mereka yang
masih sangat minim karena belum adanya pemerataan pembangunan di daerah mereka.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemerataan pembangunan
yang terdapat di Dukuh Brak Gendeng?
2. Bagaimana kehidupan sosial
ekonomi masyarakat Dukuh Brak Gendeng?
3. Bagaimana tanggapan masyarakat
dan pemerintah setempat terhadap pembangunan yang ada di Dukuh Brak Gendeng ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pemerataan
pembangunan yang terdapat di Dukuh Brak Gendeng.
2. Untuk mengetahui kehidupan
sosial ekonomi masyarakat Dukuh Brak Gendeng
3.Untuk mengetehui tanggapan
masyarakat dan pemerintahan setempat terhadap pembangunan yang ada di Dukuh
Brak Gendeng.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa atau peneliti
meningkatkan kepakan sosial siswa
akan masalah sosial yang terjadi di daerahnya.
2. Bagi Masyarakat
Memberikan kontribusi pemikiran
bagi masyarakat
3. Bagi Pemeritah
Sebagai salah satu sumber refrensi
bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan pembangunan dimasa yang akan datang.
BAB
II
LANDASAN
TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Relevan Dengan Penelitian
Kelompok sosial
Kelompok
sosial adalah orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Kelompok ini saling bekerja sama dan saling membantu dalam menghasilkan kekayaan
bersama. Hal
ini merupakan pengkatagorian terhadap tujuan dari setiap anggota
yang sama, jenis kegiatan yang sama, dan orientasi yang sama. Anggota-anggota yang
sama dari suatu kelompok berinteraksi secara langsung dan melakukan peroses sosial
secara akrab dan intensif. Suatu kelompok pada hakikatnya merupakan
individu-individu yang saling berhubungan dan sadar akan adanya suatu kemanfaatan bersama
(Yad mulyadi dkk, 2006:11)
Perubahan sosial
Perubahan sosial adalah perubahan
yang terjadi pada unsur-unsur sosial seperti struktur sosial, organisasi
sosial, pelapisan sosial, norma sosial, serta sikap dan pola prilaku yang
mengatur hubungan sosial warga masyarakat
(Yad Mulyadi, 2012:12)
1) Faktor Pendorong
a)
Faktor Intern
-
Bertambah atau berkurangnya jumplah penduduk
-
Penemuan unsur-unsur budaya baru
-
Terjadinya konflik dalam masyarakat
b)
Faktor ekstern
-
Perubahan situasi geografis akibat bencana alam
-
Adanya invisi dari Negara lain
-
Adanya kontrak atau pengaruh dari budaya asing
2) Faktor Penghambat
a) Faktor alam
Faktor alam contoh :kondisi jalan
yang sangat buruk
b)
Faktor kemiskinan
Faktor kemiskinan contoh: rumah
penduduk yang sangat sederhana
c)
Faktor budaya tradisional
Faktor budaya tradisional
contoh:penduduk masih mempercayai mitos
Struktur Sosial
Struktur
sosial adalah tatanan sosial atau hubungan timbal balik antara status dan peran. Dibawah ini
adalah beberapa ciri-ciri dari masyarakat tradisional, Masyarakat madya,
masyarakat moderen masyarakat Brak gendeng ini terkait dalam masyarakat
tradisional karena keluarga masih sangat kuat, rasa solidaritas masih sangat
kuat, ketergantungan terhadap alam masih tinggi, masih berpegang teguh dengan
kebudayaan dan belum tersentuh
moderenisasi.
(Yad Mulyadi,2006:15)
2.2
Kajian
Pustaka
1. Definisi operasional
a)
Kehidupan sosial ekonomi
Kehidupan
sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang di
atur
secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat.
b)
Masyarakat
Masyarakat
adalah persekutuan hidup orang orang yang menempati wilayah
tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek atas dasar norma
sosial tertentu.
c)
Syarat terjadinya masyarakat
1) Orang-orang cenderung bersifat heterogen
dalam berbagai aspek
2) Adanya kerjasama yang secara otomatis
terjadi pada setiap warga
3) Adanya wilayah dengan batas-batas
tertentu yang merupakan wadah tempat berlangsungnya suatu tata kehidupan
masyarakat
4) Adanya pola perilaku norma sosial
tertentu yang berfungsi sebagai pendoman dalam sistem tata kelakuan dan
hubungan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhanya
a)
Ciri-ciri masyarakat Tradisional
- Ikatan kekeluargaan masih sangat kuat.
- Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap
kekuatan ghoib.
- Tidak memiliki lembaga khusus
- Sebagaian besar produksinya hanya untuk
keperluan keluarga sendiri, untuk pasaran dalam sekala kecil
- Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan
dengan gotong royong.
b)
Ciri-ciri masyarakat Madya
- Hubungan keluarga masih kuat tetapi
hubungan dengan masyarakat setempat sudah mengendor
- Adat istiadat masih dihormati, tetapi
mulai terbuka dengan pengaruh dari luar
- Hukum tertulis mulai mendampingi
hukum tidak tertulis
- Gotong royong hanya untuk keperluan
dikalangan tetangga dan kerabat.
c)
Ciri-ciri masyarakat moderen
- Hubungan sosial berdasarkan atas
kepentingan pribadi
- Hubungan dengan masyarakat lainya sudah
terbuka dan saling mempengaruhi
- Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan
dan teknologi sangat kuat
- Terdapat sratifikasi sosial atas dasar
keahlian
- Tingkat pendidikan formal tinggi
- Hukum yang berlaku adalah hukum
tertulis (Yad Mulyadi,2006:15).
2.
Penelitian sejenis
a.
Penelitian tentang daerah terisolir
Penelitian
tentang daerah terisolir ini pernah di lakukan di Desa Muara Pinungeun
kecamatan Wana Salam kabupaten Lebak provinsi Banten . Penelitian ini
memfokuskan pada
kajian tentang kehidupan sosial masyarakat tersebut. Persoalan pokok penelitian
ini
adalah bagaimana konteks dan aspek-aspek sosial budaya masyarakat setempat dan
bagaimana struktur perekonomian masyarakat setempat.
Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui
kehidupan sosial budaya dan kehidupan sosial budaya dan kehidupan sosial ekonomi di Desa Muara Pinuangeun
penelitian ini mengunakan metode kualitatif, pengumpulan data melalui
wawancara, dan observasi di lokasi tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kehidupan sosial ekonomi maupun sosial
budaya masyarakat di Desa Muara Pinuangeun masih sangat tertinggal dan belum
tersentuh moderenisasi.
Penelitian
ini telah dilakukan oleh Alda dkk,tahun 2009.
Penelitian
yang kami lakukan berbeda, karena kami tidak ingin meneliti kehidupan sosial
budayanya, namun kami meneliti kehidupan sosial ekonomi masyarakat Dukuh
Brak gendeng.(http://skpm.ipb.ac.id/karyailmiah/index.php/skripsi/article/view/180)
BAB
III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian
ini dilakukan diDukuh Brak Gendeng .Kecamatan Randublatung Kabupaten
Blora,karena kami menganggap bahwa Dukuh Brak Gendeng ini masih terisolir.
3.2
Objek penelitian
Objek
penelitian ini meliputi aktivitas sehari-hari masyarakat Brak Gendeng dan
kebiasaan masyarakat disana yang masih mengendalikan hutan.selain
itu,masyarakatnya masih tertinggal jauh dari keramain kota.
3.3
Metode Penentuan Sample
Sample
yang kami gunakan adalah:
Purposive
sample (sample bertujuan) ,Merupakan cara pengambilan sample dengan tujuan
tertentu ,dalam penelitian ini kami
menggunakan sample yang dianggap mengetahui lebih jauh karena kami menganggap
bahwaDukuh Brak Gendeng masih terisolir.
3.4
Metode Pengumpulan data
Metode
yang digunakan dalam memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a.Observasi
Peneliti
akan menggunakan observasi non partisipasi yaitu pengamatan langsung obyek yang akan di
teliti. Dalam hal ini, peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap
kebiasaan masyarakat Brak Gendeng yang masih mengandalkan hutan
sebagai mata pencaharian dan mengapa masyarakat Brak Gendeng tertinggal dan
terbelakang.
(taufik dkk,2012/2011,laporan penelitian sosiologi)
b.
Wawancara
Dalam
hal ini peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin yaitu dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara
mengkombinasikan wawancara bebas dengan
wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa
pendoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar. Sumber paket
sosiologi terbitkan yudistira, serta di dukung oleh alat teknologi berupa audio
visual.
(1985
I. Djumur & Muh.Surya&Dika G, 2013. Metode penelitian)
c.
Study pustaka di gunakan untukmengkumpulkan data yang berhubungan dengan topik
penelitian dengan cara membaca dan belajar dari buku-buku, dokumen - dokumen tertulis dan
sebagainya. Selain itu peneliti juga mempelajari penelitian sebelumnya untuk
menjadi acuan penelitian ini.
(Dr
.Sudirman, buku Bahasa Indonesia Kelas XI,80, Yudistira)
3.5
Pendekatan penelitian
Pendekatan yang kami
gunakan ini adalah pendekatan kualitatif dengan mewawancarai dan menganalisis
jawaban-jawaban dari narasumber sehingaga kami dapat mempelajari dan
menjabarkan pola perilaku masyarakat terisolir.
(Dina
dkk,2013,metode penelitian)
3.6
Teknik Pengolahan Data
Data
yang di peroleh kemudian dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan
menganalisis hasil wawancara, kemudian hasilnya di susun sistematik, dan
dirangkum dalam sebuah penelitian.
3.7
Jadwal Penelitian
3.8 Karakteristik Informan
No.
|
Nama
Responden
|
Alamat
|
Keterangan
Pekerjaan/ Jabatan
|
1.
|
Pak Samin
|
Dkh. Brak Gendeng
|
Pak Rt
|
2.
|
Ibu Dasmi
|
Dkh. Brak Gendeng
|
Ibu Rt
|
3.
|
Ibu Sumiati
|
Dkh. Brak Gendeng
|
Buruh Tani
|
4.
|
Ibu Liki Pujianti
|
Desa Tlogotuwong
|
Ibu Lurah
|
5.
|
Pak Sriyanto
|
Desa Tlogotuwong
|
Pak Lurah
|
6.
|
Pak Suyono
|
Dkh. Brak Gendeng
|
POLHUT
|
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1
Profil Dukuh Brak Gendeng
Dukuh
Brak Gendeng terletak 22 km ke arah selatan dari Kecamatan Randublatung,Dukuh
ini merupakan salah satu Dukuh yang terletak di ujung selatan kabupaten
Blora.Dukuh Brak Gendeng ini masih bagian dari kelurahan Tlogotuwung.Letak
dukuh ini adalah dukuh yang terpencil karena dukuh ini dikelilingi oleh ribuan
pohon jati yang mengitarinya.Selain itu jalan untuk menuju dukuh ini sangat
buruk ,apabila pada musim hujan jadi butuh perjuangan yang berat untuk menuju
ke dukuh ini.
Dukuh
ini dihuni oleh 12 kepala keluarga. Luas dukuh ini kurang lebih 200 m. Jarak
antara rumah satu dengan rumah lainnya berdekatan dengan pola mengelompok dan
jarak antara kelompok rumah satu dengan kelompok rumah lainnya agak berjauhan.
Tidak ada perlahanan sawah di sekitar dukuh ini karena lahan perumahan yang
ditempati oleh warga masih tanah perhutani.
( Gambar 1. Profil Dukuh Brak
Gendeng )
4.2
Pemarataan Pembangunan di Dukuh Brak Gendeng
Pembangunan
yang ada di dukuh brakgendeng ini dapat dikatakan jauh dari kata cukup . Hal
ini dilihat infrastruktur-infrastruktur yang ada di dukuh ini seperti jalan
desa ataupun akses pendidikan.
(Gambar jalan dukuh Brak
Gendeng)
a)
Buruknya jalan di Dukuh Brak
gendeng
Jalan desa
yang terdapat di Dukuh Brak Gendeng sangatlah memprihatinkan.akses jalan menuju
desa ini rusak parah.tidak ada sedikitpun aspal yang terdapat disepanjang jalan
menuju dukuh Brak Gendeng ataupun didukuh Brak Gendeng sendiri.yang ada hanya
batuan-batuan terjal disepanjang jalan dan jalanya bergelombang.
Kondisi jalan
ini sangatlah parah karena pada musim hujan tiba.dan sangat licin dan terdapat
genangan-genangan air disepanjang jalan sehingga akan membahayakan kendaran
yang melintas,karena genangan air yang lumayan dalam,kira-kira setengah badan
motor.Hasil wawancara kami dengan ibu Sumiati salah satu warga di Dukuh Brak
Gendeng,beliau mengatakan:
“jalan yang sebenarnya untuk menuju kesini
itu memang ini tapi jalan ini sudah tidak bisa dilalui oleh motor,sehingga kami
membuat jalan sendiri yaitu jalan tikus yang ada ditengah hutan.itupun juga
tidak bisa dilewati apabila hujan tiba karena jalanya hanya dari tanah”
(wawancara tanggal 6 April 2014)
b) Kurangnya Fasilitas Pendidikan
Selain
buruknya akses jalan di Dukuh Brak Gendeng disekitar Dukuh ini juga tidak
terdapat lembaga- lembaga formal,seperti lembaga pendidikan.Bagaimana tidak
untuk pergi ke sekolah saja mereka harus
menenpuh jarak yang cukup jauh.SD N 1 Tlogotuwung adalah sekolah yang jaraknya
paling dekat dengan Dukuh Brak Gendeng yaitu jaraknya kurang lebih adalah 4
km.Hasil wawancara kami dengan Ibu RT Dukuh Brak Gendeng,beliau mengatakan:
“Anak-anak
disini kalau berangkat sekolah ya,,,,,,,ada yang diantar apabila tidak
hujan,,,,,,,,,tapi kebanyakan jalan kaki,,,,,”
(wawancara tanggal 9 Februari)
Buruknya
pendidikan yang ada di Dukuh Brak Gendeng ini banyak putus sekolah.Menurut
Bapak RT di Dukuh Brak Gendeng ,rata-rata anak disini hanya bersekolah hanya
sampai jenjan SD.dikarenakan letak sekolah yang sangat jauh,selain itu juga
faktor ekonomi yang menjadi alasan buruknya tingkat pendidikan di Dukuh Brak
Gendeng.
(Tempat
bersekolah anak-anak dukuh Brak Gendeng)
4.3 Kehidupan Sosial Ekonomi
Masyarakat Brak Gendeng
1.Mata Pencaharian Masyarakat
Masyarakat Dukuh
Brak Gendeng umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani,mereka kebanyakan
menanam jagung atau ketela ,dan mereka tidak menanam padi karena mereka tidak
mempunyai sawah,sehingga mereka hanya menanam jagung dan ketela itupun
menanamnya di Mbaon atau tegal.Mereka menjual panenanya untuk membeli
makanan.Mereka membeli bahan makanan kewarung warung dengan cara menghutang
terlebih dahulu dan dibayar setelah hasil panennya dijual.
Dimusim
kemarau,kehidupan mereka akan lebih sulit ,dikarenakan satu-satunya sumber air
yang menjadi tumpuan masyarakat Brak Gendeng sehari-hari akan berkurang
airnya,disebabkan oleh kekeringan,karena mereka juga tidak mempunyai sumber air
yang menetap,mereka hanya membuat belik-belik di kalen(sungai kecil) untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari mereka.
(Tempat mandi salah
satu keluarga dukuh Brak Gendeng)
2.Interaksi
Sosial Masyarakat Dukuh Brak Gendeng
Interaksi yang terjadi diantara
masyarakat Dukuh Brak Gendeng berlangsung baik.hal ini dapat dilihat pada saat
mereka melakukan pekerjaan sehari-hari.dalam melakukan pekerjaan ,mereka akan
melakukannya bersama,misalnya mencari kayu bakar bersama-sama.
Selain
itu,budaya gotong royong juga masih dilestarikan.Apabila ada salah satu warga
yang membangun rumah maka warga lainnya juga ikut membantu.Berdasarkan
wawancara dengan Pak Rt yaitu pak samin,beliau mengatakan:
“disini kalau ada yang mau membangun rumah,,,ya kami ikut
membantu,,,,,ya semampunya”
(wawancara tanggal 9 februari 2014)
Memang
kekeluargaan masih sangat kental dirasakan di Dukuh Brak Gendeng dan
dikatakan toleransi antara warga satu
dengan yang lainnya berjalan dengan baik.
3.Kondisi
Tempat Tinggal Warga Dukuh Brak Gendeng
Kondisi tempat warga Dukuh Brak
Gendeng sangat memprihatinkan.Rumah mereka dapat dikatakan kurang layak untuk
dihuni,bagaimana tidak,dinding rumah mereka hanya terbuat dari kulit kayu.
(Rumah
salah satu warga dukuh Brak Gendeng)
Kondisi rumah mereka semakin
terlihat kumuh dikarenakan hewan peliharan mereka seperti sapi atau
kambing,mereka letakkan didalam rumah.jadi,setiap hari mereka harus bergulat
dengan bau tidak sedap yang berasal dari kotoran hewan peliharaan mereka, dan
itu semakin menambah keadaan rumah yang mereka tempati
(hewan
peliharaan warga dukuh Brak Gendeng)
4.4 Tanggapan Masyarakat Dan
Pemerintah Setempat Terhadap Pembangunan Di Dukuh Brak Gendeng
Berdasarkan penelitian yang kami
telah kami lakukan,tanggapan dari masyarakat maupun perangkat desanya adalah
sebagai berikut.
a. Tanggapan Kepala Desa
Pembangunan desa memang perlu
dilakukan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehendaki .Hal ini berarti,agar
masyarakat Desa merasakan fasilitas-fasilitas yang seharusnya mereka dapatkan.
Hasil wawancara kami dengan ibu kepala Desa Tlogotuwung,beliau
mengataskan:
“mau gimana lagi,,,,mereka itu orang
mbaon(hutan),,,,,,kami sudah mengajukan pembangunan untuk dukuh Brak
Gendeng,,,,namun itukan tanah perhutani”
(wawancara
tanggal 13 april 2014)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1). Pembangunan yang ada di Dukuh
Brak Gendeng dapat dikatakan belum signifikan.hal ini dapat dilihat dari
fasilitas-fasilitas yang kurang memadai seperti fasilitas pendidikan dan akses
jalan yang sangat buruk ataupun fasilitas lainnya yang buruk dan jauh dari kata
cukup
2). Kehidupan ekonomi masyarakat
Brak Gendeng terbilang memprihatinkan.Pekerjaan mereka sebagai petani tidak
mampu untuk mencukupi kebutuhan setiap hari. Namun warga disana berusaha supaya
kubutuhanya tercukupi,Sebaliknya kehidupan sosial mereka dapat dikatakan
berjalan secara harmonis.hal ini dapat dilihat dari interaksi masyarakatnya
yang berjalan dengan baik dan perilaku gotong royong yang masih dilestarikan
masyarakatnya.
3). Tanggapan warga masyarat dan pemrintah desa di
tlogotuwung terhadap ke adaan ekonomi dan pembangunan merasa sangat prihatin,
baik masyarakat maupun pemerintah desanya sama – sama merasa prihatin dengan
keadaan Dukuh Brak
Gendeng. Namun masyarakat Dukuh Brak Gendeng hanya
bisa pasrah dengan apa yang mereka dapati sambil terus berkerja seadanya untuk
mempertahankan hidup mereka.
5.2
Saran
1) Kepada Masyarakat Sebaiknya ,masyarakat
Brak Gendeng tidak tinggal diam dengan kehidupan mereka yang serba
kurang.Mereka harus terus berusaha bagaimana caranya untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah
kabupaten ,agar kehidupan mereka dapat diperbaiki dan berubah lebih baik lagi.
2) Kepada Pemerintah KabupatenSeharusnya pemerintah
kabupaten lebih bisa berlaku adil dengan masyarakat. Bagaimana juga,Dukuh Brak
Gendeng masih berada di wilayah Kabupaten Blora, jadi pemerintah Kabupaten masih bertanggung jawab untuk memberikan
layanan maupun fasilitas-fasilitas yang lebih baik lagi. Pemerintah Kabupaten
merupakan wakil-wakil rakyat yang dipilih dan dipercaya untuk memimpin mereka.
Jadi, wajib bagi pemerintah untuk mementingkan kepentingan rakyat yang dipimpinnya
dapat hidup sejahtera.
LAMPIRAN
FOTO
Komentar
Posting Komentar