Entri yang Diunggulkan

Kapal selam Nanggala-402

Gambar
MENGAPA AWAK KAPAL SELAM TIDAK BERUSAHA KELUAR MENYELAMATKAN DIRI Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lebih dulu diskusi perihal tekanan udara, ya Tekanan udara diukur dalam satuan Atm (Atmosfer). Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti sekaligus menekan permukaan Bumi, termasuk permukaan lautan. Karena kita hidup dipermukaan bumi, Maka dikehidupan sehari-hari, tubuh kita mendapat tekanan udara sebesar 1 atm. 1atm = 1,033 Kg/Cm2. Artinya = Lapisan Atmosfer Bumi akan menekan setiap satu sentimeter persegi permukaan tubuh kita dengan tekanan seberat 1 Kilogram, lebih dikit. Dan tekanan maksimal yang mampu diterima manusia adalah antara 4-5 atm. Di laut,  tekanan 1 atm akan dialami disetiap kedalaman 10 meter. Jadi jika di laut kita menyelam sedalam 10 meter maka tubuh kita akan mengalami tekanan sebesar 2 atm Perinciannya sbb = 1 atm tekanan atmosfer Bumi diatas permukaan laut + 1 atm tekanan air laut dikedalaman 10 meter dibawah permukaan laut. Anggaplah KRI Nanggala-402 memil

LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI





LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI RIVISI II
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERISOLIR

( Study kehidupan sosial ekonomi Masyarakat masyarakat Dukuh Brak Gendeng, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora )


Laporan Penelitian Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Pelajaran Sosiologi Sebagai Penerapan K.D.4.4 Menyusun Rancangan, Melaksanakan Dan Menyusun Laporan Penelitian Sederhana Serta Mengkomunikasikannya Dalam Bentuk Tulisan, Lisan, Dan Audio Visual
Disusun Oleh:
1)      ELDA AYU K .                     ( 10 )
2)      NANDA FAJAR O .              ( 19 )
3)      RAKA DWIAN S.                 ( 24 )
4)      NIA LISTYANINGSIH        ( 20 )
5)      YULIA  WAHYU S.                         ( 31 )
X IPS 3

SMA NEGERI 1 RANDUBLATUNG
TAHUN AJARAN 2013/2014

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan hasil penelitian sosiologi dengan judul“Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Terisolir Di Desa BangkleyanStudy kehidupan sosial ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
yang telah diperiksa dan disahkan pada:

Hari              : ..........................................
Tanggal        : ..........................................






Mengetahui
Kepala SMA N 1 Randublatung                                       Guru Pembimbing


Drs.H.M.Ali Rozaq, M.Pd.I                                           Rakhman Hakim,S.Sos.
NIP. 19960202 1990031 011                                     NIP. 19781016 200903 1 002



MOTTO
Tiada kata menyerah sebelum bertanding
Disiplin merupakan jembatan antara tujuan dan pelaksanaa
Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.
Kebodohan itu adalah kegelapan, dan penyebabnya adalah  kemalasan
Janganlah sia-siakan waktu dan kesempatan yang  ada di depanmu.



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun dan mnyelesaikan laporan penelitian ini untuk memenuhi tugas sosiologi.
Laporan karya ilmiah ini kami susun dalam waktu kurang lebih 2 bulan,di sertai bimbingan dari bapak/ibu guru yang bersangkutan untuk itu dalam penyusunan laporan penelitian ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs.H.M.Ali Rozaq,M.Pd.I selaku kepala SMA N 1 Randublatung yang telah member izin untuk melakukan penelitian ini.
2. Bapak Rakman Hakim,S.Sos selaku Guru pembimbing yana memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan penelitian ini.
3. semua pihak yang telah membantu dan member dukungan untuk terselesainya tugas ini.
Demikian hasil penelitian dan laporan penelitian yang telah kami selesaikan, kami berharap agar laporan penelitian yang telah kami susun ini dapat bermanfaat atau dapat sebagai acuan untuk menyusunn laporan penelitian sejenis. Kami berupaya untuk terus memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada laporan penelitian yang akan datang. Kami berharap agar para pembaca laporan ini mau memberi kritik dan saran pada kami. Dengan segala kekurangan dan kelemahan pada hasil laporan penelitian ini.

Tim Peneliti




BAB I
PENDAHULUAN
  1.1 Latar Belakang            
Indonesia merupakan salah satu negara yang terdiri dari ribuan pulau. Secara garis besar geografis Indonesia terletak di antara dua benua dan samudra. Hal ini kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara yang berpotensi perekonomiannya baik. Selain itu struktur tanah yang terdapat di Indonesia juga sangat subur dan potensial. Sumber daya alam yang di miliki Indonesia juga sangat melimpah. Namun, meski di kenal dengan negara yang kaya dengan sumber daya, Indonesia masih tergolong dengan negara berkembang. Kesenjangan sosial masih terdapat dimana-mana, terutama pada masyarakat pedesaan dan perkotaan. Di kota semua berlangsung serba cepat dan dinamis mengikuti perkembangan zaman, berbeda dengan di desa dengan perubahan sosial yang berlangsung lambat dan di katakan tertinggal, sebagai contoh yaitu di Kabupaten Blora tempatnya di Dukuh Brak gendeng, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Dukuh ini terletak di sebelah selatan Kabupaten Blora. Dukuh ini berada 22 km dari Kecamatan Randublatung ini termasuk salah satu Dukuh yang terisolir. Menurut pengamatan kami, Dukuh ini terletak di antara ribuan pohon jati ynag mengitarinya, butuh sedkit perjuangan untuk sampai ke Dukuh ini, karena letaknya yang cukup jauh dari jalan raya setempat. Dukuh ini dapat di katkan terbelakang karena belum adanya perataan pembangunan disini. Hanya ada bebrapa rumah sederhana yang dihuni beberapa kepala keluarga, Dukuh ini merupakan asakah satu desa yang penuh keterbatasan dan sederhanaan.
Alasan kami mengangkat tema ini karena, ingin mengetahui lebih dalam mengenai keadaan Dukuh Brak Gendeng. Karena di zaman yang moderen ini masih ada saja daerah di Indonesia yang terisolir dan dengan keadaan ekonomi dan sosial mereka yang masih sangat minim karena belum adanya pemerataan pembangunan di daerah mereka.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemerataan pembangunan yang terdapat di Dukuh Brak Gendeng?
2. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat Dukuh Brak Gendeng?
3. Bagaimana tanggapan masyarakat dan pemerintah setempat terhadap pembangunan yang ada di Dukuh Brak Gendeng ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pemerataan pembangunan yang terdapat di Dukuh Brak Gendeng.
2. Untuk mengetahui kehidupan sosial ekonomi masyarakat Dukuh Brak Gendeng
3.Untuk mengetehui tanggapan masyarakat dan pemerintahan setempat terhadap pembangunan yang ada di Dukuh Brak Gendeng.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa atau peneliti
meningkatkan kepakan sosial siswa akan masalah sosial yang terjadi di daerahnya.
2. Bagi Masyarakat
Memberikan kontribusi pemikiran bagi masyarakat
3. Bagi Pemeritah
Sebagai salah satu sumber refrensi bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan pembangunan dimasa yang akan datang.

                                                                                                                                                                                                                                   
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Relevan Dengan Penelitian
Kelompok sosial
Kelompok sosial adalah orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok ini saling bekerja sama dan saling membantu dalam menghasilkan kekayaan bersama. Hal ini merupakan pengkatagorian terhadap tujuan dari setiap anggota yang sama, jenis kegiatan yang sama, dan orientasi yang sama. Anggota-anggota yang sama dari suatu kelompok berinteraksi secara langsung dan melakukan peroses sosial secara akrab dan intensif. Suatu kelompok pada hakikatnya merupakan individu-individu yang saling berhubungan dan sadar akan adanya suatu kemanfaatan bersama
(Yad mulyadi dkk, 2006:11)
Perubahan sosial
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial seperti struktur sosial, organisasi sosial, pelapisan sosial, norma sosial, serta sikap dan pola prilaku yang mengatur hubungan sosial warga masyarakat
    (Yad Mulyadi, 2012:12)                                         
1) Faktor Pendorong
            a) Faktor Intern
                        - Bertambah atau berkurangnya jumplah penduduk
                        - Penemuan unsur-unsur budaya baru
                        - Terjadinya konflik dalam masyarakat

            b) Faktor ekstern
                        - Perubahan situasi geografis akibat bencana alam
                        - Adanya invisi dari Negara lain
                        - Adanya kontrak atau pengaruh dari budaya asing
2) Faktor Penghambat
a) Faktor alam
Faktor alam contoh :kondisi jalan yang sangat buruk
            b) Faktor kemiskinan
Faktor kemiskinan contoh: rumah penduduk yang sangat sederhana
            c) Faktor budaya tradisional
Faktor budaya tradisional contoh:penduduk masih mempercayai mitos
Struktur Sosial
            Struktur sosial adalah tatanan sosial atau hubungan timbal balik antara status dan peran. Dibawah ini adalah beberapa ciri-ciri dari masyarakat tradisional, Masyarakat madya, masyarakat moderen masyarakat Brak gendeng ini terkait dalam masyarakat tradisional karena keluarga masih sangat kuat, rasa solidaritas masih sangat kuat, ketergantungan terhadap alam masih tinggi, masih berpegang teguh dengan kebudayaan  dan belum tersentuh moderenisasi.
(Yad  Mulyadi,2006:15)
2.2  Kajian Pustaka
1. Definisi operasional
a) Kehidupan sosial ekonomi
Kehidupan sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang di
atur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat.
b) Masyarakat
Masyarakat adalah persekutuan hidup orang orang yang menempati  wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek atas dasar norma sosial tertentu.
c) Syarat terjadinya masyarakat
1)      Orang-orang cenderung bersifat heterogen dalam berbagai aspek
2)      Adanya kerjasama yang secara otomatis terjadi pada setiap warga
3)      Adanya wilayah dengan batas-batas tertentu yang merupakan wadah tempat berlangsungnya suatu tata kehidupan masyarakat
4)      Adanya pola perilaku norma sosial tertentu yang berfungsi sebagai pendoman dalam sistem tata kelakuan dan hubungan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhanya
a) Ciri-ciri masyarakat Tradisional
       - Ikatan kekeluargaan masih sangat kuat.
       - Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan ghoib.
       - Tidak memiliki lembaga khusus
       - Sebagaian besar produksinya hanya untuk keperluan keluarga sendiri, untuk pasaran dalam sekala kecil
       - Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan dengan gotong royong.
b) Ciri-ciri masyarakat Madya
       - Hubungan keluarga masih kuat tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah mengendor
       - Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh dari luar
       - Hukum tertulis mulai mendampingi hukum  tidak tertulis
       - Gotong royong hanya untuk keperluan dikalangan tetangga dan kerabat.
c) Ciri-ciri masyarakat moderen
       - Hubungan sosial berdasarkan atas kepentingan pribadi
       - Hubungan dengan masyarakat lainya sudah terbuka dan saling mempengaruhi
       - Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat
       - Terdapat sratifikasi sosial atas dasar keahlian
       - Tingkat pendidikan formal tinggi
       - Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis (Yad Mulyadi,2006:15).                                                
2. Penelitian sejenis
a. Penelitian tentang daerah terisolir
Penelitian tentang daerah terisolir ini pernah di lakukan di Desa Muara Pinungeun kecamatan Wana Salam kabupaten Lebak provinsi Banten . Penelitian ini memfokuskan pada kajian tentang kehidupan sosial masyarakat tersebut. Persoalan pokok penelitian  ini adalah bagaimana konteks dan aspek-aspek sosial budaya masyarakat setempat  dan bagaimana struktur perekonomian masyarakat setempat.
Tujuan dari penelitian ini  untuk mengetahui kehidupan sosial budaya dan kehidupan sosial budaya dan  kehidupan sosial ekonomi di Desa Muara Pinuangeun penelitian ini mengunakan metode kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara, dan observasi di lokasi  tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kehidupan sosial ekonomi maupun sosial budaya masyarakat di Desa Muara Pinuangeun masih sangat tertinggal dan belum tersentuh moderenisasi.
Penelitian ini telah dilakukan oleh Alda dkk,tahun 2009.
Penelitian yang kami lakukan berbeda, karena kami tidak ingin meneliti kehidupan sosial budayanya, namun kami meneliti kehidupan sosial ekonomi masyarakat Dukuh
Brak gendeng.(http://skpm.ipb.ac.id/karyailmiah/index.php/skripsi/article/view/180)

       


                                            

BAB III
METODE PENELITIAN
 3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan diDukuh Brak Gendeng .Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora,karena kami menganggap bahwa Dukuh Brak Gendeng ini masih terisolir.
3.2 Objek penelitian
Objek penelitian ini meliputi aktivitas sehari-hari masyarakat Brak Gendeng dan kebiasaan masyarakat disana yang masih mengendalikan hutan.selain itu,masyarakatnya masih tertinggal jauh dari keramain kota.
3.3 Metode Penentuan Sample
Sample yang kami gunakan adalah:
Purposive sample (sample bertujuan) ,Merupakan cara pengambilan sample dengan tujuan tertentu ,dalam  penelitian ini kami menggunakan sample yang dianggap mengetahui lebih jauh karena kami menganggap bahwaDukuh Brak Gendeng masih terisolir.
3.4 Metode Pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.Observasi
Peneliti akan menggunakan observasi non partisipasi yaitu pengamatan langsung obyek yang akan di teliti. Dalam hal ini, peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap kebiasaan masyarakat Brak Gendeng yang masih mengandalkan  hutan sebagai mata pencaharian dan mengapa masyarakat Brak Gendeng tertinggal dan terbelakang.
(taufik dkk,2012/2011,laporan penelitian sosiologi)
b. Wawancara
Dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin yaitu dalam  wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengkombinasikan wawancara bebas  dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pendoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar. Sumber paket sosiologi terbitkan yudistira, serta di dukung oleh alat teknologi berupa audio visual.
(1985 I. Djumur & Muh.Surya&Dika G, 2013. Metode penelitian)
c. Study pustaka di gunakan untukmengkumpulkan data yang berhubungan dengan topik penelitian dengan cara membaca dan belajar dari buku-buku, dokumen - dokumen tertulis dan sebagainya. Selain itu peneliti juga mempelajari penelitian sebelumnya untuk menjadi acuan penelitian ini.
(Dr .Sudirman, buku Bahasa Indonesia Kelas XI,80, Yudistira)
3.5 Pendekatan penelitian
Pendekatan yang kami gunakan ini adalah pendekatan kualitatif dengan mewawancarai dan menganalisis jawaban-jawaban dari narasumber sehingaga kami dapat mempelajari dan menjabarkan pola perilaku masyarakat terisolir.
      (Dina dkk,2013,metode penelitian)
3.6 Teknik Pengolahan Data
Data yang di peroleh kemudian dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan menganalisis hasil wawancara, kemudian hasilnya di susun sistematik, dan dirangkum dalam sebuah penelitian.
3.7 Jadwal Penelitian
3.8 Karakteristik Informan
No.
Nama Responden
Alamat
Keterangan Pekerjaan/ Jabatan
1.
Pak Samin
Dkh. Brak Gendeng
Pak Rt
2.
Ibu Dasmi
Dkh. Brak Gendeng
Ibu Rt
3.
Ibu Sumiati
Dkh. Brak Gendeng
Buruh Tani
4.
Ibu Liki Pujianti
Desa Tlogotuwong
Ibu Lurah
5.
Pak Sriyanto
Desa Tlogotuwong
Pak Lurah
6.
Pak Suyono
Dkh. Brak Gendeng
POLHUT






BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil Dukuh Brak Gendeng
Dukuh Brak Gendeng terletak 22 km ke arah selatan dari Kecamatan Randublatung,Dukuh ini merupakan salah satu Dukuh yang terletak di ujung selatan kabupaten Blora.Dukuh Brak Gendeng ini masih bagian dari kelurahan Tlogotuwung.Letak dukuh ini adalah dukuh yang terpencil karena dukuh ini dikelilingi oleh ribuan pohon jati yang mengitarinya.Selain itu jalan untuk menuju dukuh ini sangat buruk ,apabila pada musim hujan jadi butuh perjuangan yang berat untuk menuju ke dukuh ini.
Dukuh ini dihuni oleh 12 kepala keluarga. Luas dukuh ini kurang lebih 200 m. Jarak antara rumah satu dengan rumah lainnya berdekatan dengan pola mengelompok dan jarak antara kelompok rumah satu dengan kelompok rumah lainnya agak berjauhan. Tidak ada perlahanan sawah di sekitar dukuh ini karena lahan perumahan yang ditempati oleh warga masih tanah perhutani.
( Gambar 1. Profil Dukuh Brak Gendeng )
4.2 Pemarataan Pembangunan di Dukuh Brak Gendeng
Pembangunan yang ada di dukuh brakgendeng ini dapat dikatakan jauh dari kata cukup . Hal ini dilihat infrastruktur-infrastruktur yang ada di dukuh ini seperti jalan desa ataupun akses pendidikan.

(Gambar jalan dukuh Brak Gendeng)
a)      Buruknya jalan di Dukuh Brak gendeng
Jalan desa yang terdapat di Dukuh Brak Gendeng sangatlah memprihatinkan.akses jalan menuju desa ini rusak parah.tidak ada sedikitpun aspal yang terdapat disepanjang jalan menuju dukuh Brak Gendeng ataupun didukuh Brak Gendeng sendiri.yang ada hanya batuan-batuan terjal disepanjang jalan dan jalanya bergelombang.
Kondisi jalan ini sangatlah parah karena pada musim hujan tiba.dan sangat licin dan terdapat genangan-genangan air disepanjang jalan sehingga akan membahayakan kendaran yang melintas,karena genangan air yang lumayan dalam,kira-kira setengah badan motor.Hasil wawancara kami dengan ibu Sumiati salah satu warga di Dukuh Brak Gendeng,beliau mengatakan:
   “jalan yang sebenarnya untuk menuju kesini itu memang ini tapi jalan ini sudah tidak bisa dilalui oleh motor,sehingga kami membuat jalan sendiri yaitu jalan tikus yang ada ditengah hutan.itupun juga tidak bisa dilewati apabila hujan tiba karena jalanya hanya dari tanah”
               (wawancara tanggal  6 April 2014)       
b) Kurangnya Fasilitas Pendidikan
Selain buruknya akses jalan di Dukuh Brak Gendeng disekitar Dukuh ini juga tidak terdapat lembaga- lembaga formal,seperti lembaga pendidikan.Bagaimana tidak untuk pergi ke sekolah  saja mereka harus menenpuh jarak yang cukup jauh.SD N 1 Tlogotuwung adalah sekolah yang jaraknya paling dekat dengan Dukuh Brak Gendeng yaitu jaraknya kurang lebih adalah 4 km.Hasil wawancara kami dengan Ibu RT Dukuh Brak Gendeng,beliau mengatakan:
     “Anak-anak  disini kalau berangkat sekolah ya,,,,,,,ada yang diantar apabila tidak hujan,,,,,,,,,tapi kebanyakan jalan kaki,,,,,”
 (wawancara tanggal 9 Februari)
Buruknya pendidikan yang ada di Dukuh Brak Gendeng ini banyak putus sekolah.Menurut Bapak RT di Dukuh Brak Gendeng ,rata-rata anak disini hanya bersekolah hanya sampai jenjan SD.dikarenakan letak sekolah yang sangat jauh,selain itu juga faktor ekonomi yang menjadi alasan buruknya tingkat pendidikan di Dukuh Brak Gendeng.
(Tempat bersekolah anak-anak dukuh Brak Gendeng)

4.3 Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Brak Gendeng
    1.Mata Pencaharian Masyarakat
        Masyarakat Dukuh Brak Gendeng umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani,mereka kebanyakan menanam jagung atau ketela ,dan mereka tidak menanam padi karena mereka tidak mempunyai sawah,sehingga mereka hanya menanam jagung dan ketela itupun menanamnya di Mbaon atau tegal.Mereka menjual panenanya untuk membeli makanan.Mereka membeli bahan makanan kewarung warung dengan cara menghutang terlebih dahulu dan dibayar setelah hasil panennya dijual.
     Dimusim kemarau,kehidupan mereka akan lebih sulit ,dikarenakan satu-satunya sumber air yang menjadi tumpuan masyarakat Brak Gendeng sehari-hari akan berkurang airnya,disebabkan oleh kekeringan,karena mereka juga tidak mempunyai sumber air yang menetap,mereka hanya membuat belik-belik di kalen(sungai kecil) untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mereka.
                         (Tempat mandi salah satu keluarga dukuh Brak Gendeng)
2.Interaksi Sosial Masyarakat Dukuh Brak Gendeng
           Interaksi yang terjadi diantara masyarakat Dukuh Brak Gendeng berlangsung baik.hal ini dapat dilihat pada saat mereka melakukan pekerjaan sehari-hari.dalam melakukan pekerjaan ,mereka akan melakukannya bersama,misalnya mencari kayu bakar bersama-sama.
Selain itu,budaya gotong royong juga masih dilestarikan.Apabila ada salah satu warga yang membangun rumah maka warga lainnya juga ikut membantu.Berdasarkan wawancara dengan Pak Rt yaitu pak samin,beliau mengatakan:
     disini kalau ada yang mau membangun rumah,,,ya kami ikut membantu,,,,,ya semampunya”    
            (wawancara tanggal 9 februari 2014)
Memang kekeluargaan masih sangat kental dirasakan di Dukuh Brak Gendeng dan dikatakan    toleransi antara warga satu dengan yang lainnya berjalan dengan baik.

3.Kondisi Tempat Tinggal Warga Dukuh Brak Gendeng
          Kondisi tempat warga Dukuh Brak Gendeng sangat memprihatinkan.Rumah mereka dapat dikatakan kurang layak untuk dihuni,bagaimana tidak,dinding rumah mereka hanya terbuat dari kulit kayu.
(Rumah salah satu warga dukuh Brak Gendeng)
                 Kondisi rumah mereka semakin terlihat kumuh dikarenakan hewan peliharan mereka seperti sapi atau kambing,mereka letakkan didalam rumah.jadi,setiap hari mereka harus bergulat dengan bau tidak sedap yang berasal dari kotoran hewan peliharaan mereka, dan itu semakin menambah keadaan rumah yang mereka tempati
(hewan peliharaan warga dukuh Brak Gendeng)
4.4 Tanggapan Masyarakat Dan Pemerintah Setempat Terhadap Pembangunan Di Dukuh Brak Gendeng
Berdasarkan penelitian yang kami telah kami lakukan,tanggapan dari masyarakat maupun perangkat desanya adalah sebagai berikut.
        a. Tanggapan Kepala Desa
             Pembangunan desa memang perlu dilakukan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehendaki .Hal ini berarti,agar masyarakat Desa merasakan fasilitas-fasilitas yang seharusnya mereka dapatkan.
              Hasil wawancara kami dengan  ibu kepala Desa Tlogotuwung,beliau mengataskan:
       “mau gimana lagi,,,,mereka itu orang mbaon(hutan),,,,,,kami sudah mengajukan pembangunan untuk dukuh Brak Gendeng,,,,namun itukan tanah perhutani”
 (wawancara tanggal 13 april 2014)




BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1). Pembangunan yang ada di Dukuh Brak Gendeng dapat dikatakan belum signifikan.hal ini dapat dilihat dari fasilitas-fasilitas yang kurang memadai seperti fasilitas pendidikan dan akses jalan yang sangat buruk ataupun fasilitas lainnya yang buruk dan jauh dari kata cukup
2). Kehidupan ekonomi masyarakat Brak Gendeng terbilang memprihatinkan.Pekerjaan mereka sebagai petani tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan setiap hari. Namun warga disana berusaha supaya kubutuhanya tercukupi,Sebaliknya kehidupan sosial mereka dapat dikatakan berjalan secara harmonis.hal ini dapat dilihat dari interaksi masyarakatnya yang berjalan dengan baik dan perilaku gotong royong yang masih dilestarikan masyarakatnya.
3). Tanggapan warga masyarat dan pemrintah desa di tlogotuwung terhadap ke adaan ekonomi dan pembangunan merasa sangat prihatin, baik masyarakat maupun pemerintah desanya sama – sama merasa prihatin dengan keadaan Dukuh Brak Gendeng. Namun masyarakat Dukuh Brak Gendeng hanya bisa pasrah dengan apa yang mereka dapati sambil terus berkerja seadanya untuk mempertahankan hidup mereka.
5.2 Saran
1)      Kepada Masyarakat Sebaiknya ,masyarakat Brak Gendeng tidak tinggal diam dengan kehidupan mereka yang serba kurang.Mereka harus terus berusaha bagaimana caranya  untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten ,agar kehidupan mereka dapat diperbaiki dan berubah lebih baik lagi.
2)      Kepada Pemerintah KabupatenSeharusnya pemerintah kabupaten lebih bisa berlaku  adil  dengan masyarakat. Bagaimana juga,Dukuh Brak Gendeng masih berada di wilayah Kabupaten Blora, jadi pemerintah Kabupaten  masih bertanggung jawab untuk memberikan layanan maupun fasilitas-fasilitas yang lebih baik lagi. Pemerintah Kabupaten merupakan wakil-wakil rakyat yang dipilih dan dipercaya untuk memimpin mereka. Jadi, wajib bagi pemerintah untuk mementingkan kepentingan rakyat yang dipimpinnya dapat hidup sejahtera.

LAMPIRAN FOTO









Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH QADHA' DAN QADAR

Kapal selam Nanggala-402