LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI RIVISI II
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERISOLIR
( Study kehidupan sosial
ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora )
Laporan Penelitian Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Terstruktur Mata Pelajaran Sosiologi Sebagai Penerapan K.D.4.4 Menyusun
Rancangan, Melaksanakan Dan Menyusun Laporan Penelitian Sederhana Serta
Mengkomunikasikannya Dalam Bentuk Tulisan, Lisan, Dan Audio Visual
Disusun
Oleh:
1) ELDA
AYU K . ( 10 )
2) NANDA
FAJAR O . ( 19 )
3) RAKA
DWIAN S. ( 24 )
4) NIA
LISTYANINGSIH ( 20 )
5) YULIA WAHYU S. (
31 )
X IPS 3
SMA NEGERI 1 RANDUBLATUNG
TAHUN AJARAN 2013/2014
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan
hasil penelitian sosiologi dengan judul“Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Terisolir Di Desa Bangkleyan “Study kehidupan sosial
ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
yang
telah diperiksa dan disahkan pada:
Hari :
..........................................
Tanggal : ..........................................
Mengetahui
Kepala
SMA N 1 Randublatung Guru
Pembimbing
Drs.H.M.Ali
Rozaq, M.Pd.I Rakhman
Hakim,S.Sos.
NIP.
19960202 1990031 011 NIP.
19781016 200903 1 002
MOTTO
Tiada kata menyerah sebelum bertanding
Disiplin
merupakan jembatan antara tujuan dan pelaksanaa
Ilmu
yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.
Kebodohan
itu adalah kegelapan, dan penyebabnya adalah
kemalasan
Janganlah
sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada
di depanmu.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun dan
mnyelesaikan laporan penelitian ini untuk memenuhi tugas sosiologi.
Laporan
karya ilmiah ini kami susun dalam waktu kurang lebih 2 bulan,di sertai
bimbingan dari bapak/ibu guru yang bersangkutan untuk itu dalam penyusunan
laporan penelitian ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Drs.H.M.Ali Rozaq,M.Pd.I selaku kepala SMA N 1 Randublatung yang telah
member izin untuk melakukan penelitian ini.
2.
Bapak Rakman Hakim,S.Sos selaku Guru pembimbing yana memberikan bimbingan dalam
penyusunan laporan penelitian ini.
3.
semua pihak yang telah membantu dan member dukungan untuk terselesainya tugas
ini.
Demikian
hasil penelitian dan laporan penelitian yang telah kami selesaikan, kami
berharap agar laporan penelitian yang telah kami susun ini dapat bermanfaat
atau dapat sebagai acuan untuk menyusunn laporan penelitian sejenis. Kami
berupaya untuk terus memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada laporan
penelitian yang akan datang. Kami berharap agar para pembaca laporan ini mau
memberi kritik dan saran pada kami. Dengan segala kekurangan dan kelemahan pada
hasil laporan penelitian ini.
Tim Peneliti
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN
PENGESAHAN ................................................................... i
HALAMAN
MOTTO................................................................................. iii
KATA
PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR
ISI ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 3
BAB
II PEMBAHASAN
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjuan
Pustaka...................................................................................... 4
2.2 Landasan
Teori ...................................................................................... 6
BAB
3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................... 6
3.2 Subjek Penelitian.................................................................................... 6
3.3 Metode Penentuan Sampel.................................................................... 6
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 7
3.5 Metode Analisis Data........................................................................... 7
3.6 Pendekatan
Penelitian............................................................................ 7
3.7 Jadwal
Kegiatan..................................................................................... 8
3.8 Karakteristik Informan / Narasumber.................................................... 8
BAB
IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Profil Desa Bangkleyan ....................................................................... 9
4.2 Kehidupan
Sosial Masyarakat Desa Bangkleyan................................... 10
4.3 Kehidupan
Ekonomi Masyarakat di Desa Bangleyan.............................. 10
4.4 Pemerataan
Pembangunan di Desa Bangkleyan..................................... 11
4.5 Tanggapan Masyarakat Terhadap Pembangunan .................................... 11
BAB
V PENUTUP
A. Kesimpulan
............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................
Biodata Peneliti
BAB
I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional Indonesia selama Lima Pelita
dikatakan cukup berhasil. Salah satu indikatornya adalah laju pertumbuhan
ekonomi yang rata-rata mencapai 6% setahun sejak 2013/2014 (Amien Rais, 2012 :
3) padahal bukan aspek ekonomi saja yang ditinjau pada pembangunan nasional
tetapi semakin berkurangnya daerah atau desa tertinggal di Indonesia. Daerah
atau desa tertinggal ini merupakan bagian terpenting dari pembangunan Indonesia
karena dampaknya juga akan mencakup aspek ekonomi artinya ketika daerah ini
diperhatikan dan dibangun tentunya akan memberikan kontribusi untuk daerah
maupun wilayah.
Wilayah tertinggal pada umumnya dicirikan dengan letak
geografisnya yang relatif terpencil, miskin sumber daya alam, atau rawan
bencana alam. Wilayah tertinggal merupakan suatu wilayah dalam suatu wilayah
yang secara fisik, sosial, dan ekonomi kondisinya mencerminkan keterlambatan
pertumbuhan dibanding dengan wilayah lain di wilayah negara. Wilayah tertinggal
berada di wilayah pedesaan yang mempunyai masalah khusus atau keterbatasan
tertentu seperti keterbatasan sumber daya alam, keterbatasan sarana dan
prasarana, sumber daya manusia, dan keterbatasan aksesibilitas ke pusat-pusat
pemukiman lainnya
Hal tersebut menyebabkan kemiskinan serta kondisinya
relatif tertinggal dari pedesaan lainnya dalam menerima dan memanfaatkan hasil
pembangunan dan perkembangan peradaban. Pembangunan wilayah tertinggal berbeda
dengan penanggulangan kemiskinan. Penanggulangan kemiskinan ditujukan untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga melampaui garis kemiskinan.
Pembangunan wilayah tertinggal juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, namun dengan fokus wilayah yang terisolir, tertinggal, terpencil
dan masyarakatnya miskin. Pembangunan wilayah tertinggal merupakan isu
pembangunan nasional, tidak hanya bagi negara-negara berpendapatan sedang atau
menengah, namun juga bagi negara-negara berpendapatan tinggi. Suatu negara akan
menghadapi ketidakstabilan sosial dan politik jika terdapat wilayah yang sangat
jauh tertinggal dibandingkan wilayah-wilayah lainnya, walaupun tidak terdapat penduduk
miskin di wilayah itu. Upaya penanggulangan kemiskinan dalam banyak hal sejalan
dengan upaya pembangunan wilayah tertinggal, terutama di negara-negara
berkembang. Desa terpencil adalah kawasan pedesaan yang terisolasi dari pusat
pertumbuhan daerah atau lainnya akibat tidak memiliki atau kekurangan sarana
(infrastruktur) perhubungan, sehingga menghambat pertumbuhan kawasan
Yang menjadikan kami mengangkat tema kehidupan sosial
maupun eonomi masyarakat Desa Bangkleyan adalah karena keunikan Desa tersebut..
Kami berharap akan mendapatkan banyak aktivitas keseharian masyarakat setempat
yang berkaitan dengan tema di atas ,akan kami bahas lebih mendalam..
1.2 RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana Kehidupan
Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan ?
2) Bagaimana Pemerintahan
Pembangunan Desa Bangkleyan ?
3) Bagaimanakah
tanggapan masyarakat terhadap pembangunannya ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1) Mengetahui
Kehidupan Ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan
2) Mengetahui
Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Bangkleyan
3) Mengetahui Kualitas Pendidikan Di Desa
Bangkleyan
1.4 MANFAAT PENELITIAN
A. Bagi Masyarakat
Sebagai Media Untuk menampung aspirasi masyarakat terkait
dengan
permasalahan sosial ekonomi yang dihadapi
B. Bagi Pelajar
Melatih
kepekaan Sosial pada kehidupan masyarakat Desa tersebut
C. Bagi Pemerintah
Sebagai Bahan Masukan pada Pemerintah dan Pihak terkait
dalam upaya pemerataan sarana pembangunan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Operasional
Kehidupan Sosial
Pengertian sosial di kehidupan kita sebagai anggota
masyarakat. Istilah sosial sering dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan
dengan manusia dalam masyarakat, seperti kehidupan kaum miskin di kota,
kehidupan kaum berada, dan kehidupan kaum nelayan, dan seterusnya. Dan juga
seri ng diartikan sebagai suatu sifat yang mengarah pada rasa empati terhadap
kehiduan manusia sehingga memunculkan sifat tolong menolong , membantu dari
yang kuat terhadap yang lemah , mengalah terhdap orang lain , sehingga sering
diartikan sebagai mempunyai jiwa sosial
yang tinggi. Pada dunia pendidikan pun istilah sosial di pakai untuk menyebut salah satu jurusan tersebut
adalah jurusan yang berkaitan dengan
segala aktivitas yang berkenaan dengan tindakan hubungan antar manusia lebih
jauh lagi terdapat dua bidang ilmu yang ada di dunai ini yaitu ilpu pengetahuan
alam, dan humaniora. Keduanya sangat berkaitan , ilmu pengetahuan alam adalah
ilmu pasti, sedangkan humaniora berkaitan dengan kemanusiaan , atau sering
orang mengartikannya sebagai seni, bahasa,sastra,sosial . Sosial merupakan
bidang yang berada di antara humaniora dan ilmu pengetahuan alam. Atau ilmu
sosial .
Sosial Disini yang dimaksud adalah segala sesuatu yang
dipakai sebagai acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat
atau komuniti , sbagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol
simbol berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan dn berfungsi untuk
mengatur tindakan-tindakan yang munculnya oleh individu-individu sebagai
anggota suatu masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Desa secara Umum
Pengertian pedesaan
dapat dikaji secara teoritis berdasarkan pandangan beberapa ahli, dan mengenai
konsep pedesaan dalam kaitannya dengan desa tertinggal dapat ditinjau dari
klasifikasinya mengenai desa tertinggal. Secara singkat, tidak dapat dirumuskan
secara baku mengenai pengertian desa tertinggal, oleh karena itu untuk
merumuskannya diawali dengan menjabarkan pengertian desa menurut para ahli.
Desa merupakan
suatu hasil dari perwujudan antara kegiatan sekelompok manusia dengan
lingkungannnya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau penampakan di
muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial ekonomis,
politis dan cultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga
dalam hubungan dengan daerah lain Bintaro, 1983 dalam Wasistiono & Tahir,
2007: 8).
Desa sebagai salah
satu bentuk kuno dari kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang, hampir
semuanya saling mengenal; kebanyakan yang termasuk di dalamnya hidup dari
pertanian, perikanan dan sebagainya, usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum
dan kehendak alam. Dan dalam tempat tinggal itu terdapat banyak ikatan-ikatan
keluarga yang tepat, ketaatan pada tradisi dan kaidah-kaidah sosial (Bouman
dalam Beratha, 1982: 26 dalam Wasistiono & Tahir, 2007: 8).
Departemen Dalam
Negri sebagaimana termaksud dalam pola dasar dan gerak operasional pembangunan
masyarakat desa ((1996) dalam dalam Wasistiono & Tahir, 2007: 8) meninjau
pengertian desa dari segi hubungan dengan penempatannya di dalam susunan tertib
pemerintahan, sebagai berikut “Desa atau dengan nama aslinya yang setingkat
yang merupakan kesatuan masyarakat hukum berdasarkan susunan asli adalah suatu “badan
hukum” dan adalah pula “badan pemerintahan” yang merupakan bagian
wilayah kecamatan atau wilayah yang melingkunginya.”
Definisi diatas
memberikan gambaran tentang desa, jadi desa merupakan kesatuan wilayah yang
ditempati semua penduduk sebagai kesatuan masyarakat yang mempunyai organisasi
pemerintah terendah langsung di bawah camat dan berhak pada rumah tangganya
sendiri, sedangkan definisi desa adalah kesatuan wilayah yang ditempati
penduduk atau masyarakat yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung
dibawah kades (kepala desa) dan berhak atas rumah tangganya sendiri.
Susunan desa-desa membentuk persekutuan masyarakat hukum
dikategorikan atas 3 (tiga tipe (Unang Sunardjo, 1984 dalam Wasistiono &
Tahir, 2007: 9) yaitu:
1. Tipe kesatuan masyarakat hukum berdasarkan kepada territorial/wilayah tempat
bersama sebagai dasar utama.
2. Tipe kesatuan masyarakat umum berdasarkan persamaan
keturunan/genetik (suku, warga atau calon) sebagai dasar utama untuk dapat
bertempat tinggal dalam suatu wilayah tersebut;
3. Tipe kesatuan hukum berdasarkan atas campuran
(territorial dan keturunan)
itu perlu diperhatikan tentang unsur-unsur desa. Menurut (Bintaro, 1983: 13
dalam Wasistiono & Tahir, 2007: 10) unsur-unsur yang harus ada dalam desa
adalah:
1. Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak produktif
beserta penanggungnya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang
merupakan lingkungan geografis setempat.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah, pertambahan
kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat;
3. Tata kehidupan, dalam hal ini pola tata pergaulan dan
ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Jadi menyangkut seluk beluk kehidupan
masyarakat desa (rural society)
Ketiga unsur ini tidak terpisah melainkan memiliki keterkaitan satu dengan yang
lain sebagai satu kesatuan yang utuh. Unsur daerah, penduduk dan tata kehidupan
merupakan suatu kesatuan hidup atau “living unit”. Maju mundurnya desa
tergantung pada tiga unsur ini yang dalam kenyataan ditentukan oleh faktor
usaha manusia (human efforf) dan tata geografis (geographical setting).
Suatu daerah dapat berarti bagi penduduk apabila ada “human effort”
untuk memanfaatkan daerahnya. Tiap-tiap daerah mempunyai “geographical
setting” dan “human effort” yang berbeda-beda, sehingga tingkat
kemakmuran dan tingkat kemajuan penduduk tidak sama.
Unsur lain yang termasuk unsur desa yaitu, unsur letak.
Letak suatu desa pada umumnya selalu jauh dari kota atau dari pusat-pusat
keramaian. Peninjauan ke desa-desa atau perjalanan ke desa sama artinya dengan
menjauhi kehidupan di kota dan lebih mendekati daerah-daerah yang monoton dan
sunyi. Desa-desa yang letaknya pada perbatasan kota mempunyai kemungkinan
berkembang lebih pesat di banding dari pada desa-desa di pedalaman.
Unsur letak menentukan besar kecilnya isolasi suatu
daerah terhadap daerah-daerah lainnya. Desa yang terletak jauh dari perbatasan
kota merupakan lahan pertanian yang luas. Ini disebabkan karena penggunaan
lahannya lebih banyak dititik beratkan pada tanaman pokok dan beberapa tanaman
perdagangan dari pada untuk perumahan.
Penduduk merupakan unsur yang penting bagi desa. “potential
man power” terdapat di desa yang masih terikat hidupnya dalam bidang
pertanian. Di beberapa desa terdapat tenaga-tenaga yang berlebihan di bidang
pertanian, sehingga timbul apa yang disebut dengan istilah pengangguran tak
kentara atau “disguised unemployment”, sehingga memerlukan penyaluran.
Corak kehidupan di desa didasarkan pada ikatan
kekeluargaan yang erat. masyarakat merupakan suatu “gemeinschaft” yangh
memiliki unsur gotong royong yang kuat. Hal ini dapat dimengerti karena
penduduk desa merupakan “face to face group” dimana mereka saing
mengenal betul seolah-olah mengenal dirinya sendiri.
2.2 Definisi Konsep
Definisi Konsep
Dalam sebuah penelitian,
definisi konsep sangat diperlukan untuk memfokuskan penelitian sehingga
memudahkan penelitian. Konsep adalah definisi abstraksi mengenai gejala suatu
realita ataupun suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala
(Maleong, )Adapun konsep yang digunakan sesuai dengan konteks penelitian ini
adalah:
1. Orientasi adalah peninjauan
untuk menentukan sikap, arah, tempat dan sebagainya yang tepat dan benar atau
pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan.
2. Domisili adalah tempat
bermukimnya suatu masyarakat dalam jangka waktu yang lama dan bersifat menetap.
3. Masyarakat adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa arab,
musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas
yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya istilah
masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam
suatu komunitas yang teratur.
4. Masyarakat desa adalah perkumpulan hidup
permanen pada suatu tempat, kampung dengan sifat yang khas yaitu; kekeluargaan,
adanya kolektivitas dalam pembagian tanah dalam pengerjaanya serta ada kesatuan
ekonomis yang memenuhi kebutuhan sendiri
5. Desa terpencil adalah kawasan pedesaan yang
terisolasi dari pusat pertumbuhan daerah atau lainnya akibat tidak memiliki
atau kekurangan sarana (infrastruktur) perhubungan, sehingga menghambat
pertumbuhan kawasan.
6. Gemeinschaftyaitu teori yang menjelaskan tentang bentuk kehidupan
bersama dalam suatu wilayah tertentu, dimana anggota-anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang murni bersifat alamiah
2.3 LANDASAN TEORI
William F.Ogburn mengemukakan bahwa “ruang lingkup
perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material
maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial”.
Kingsley Davis mengartikan “perubahan sosial sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat”.
MacIver mengatakan “perubahan-perubahan sosial merupakan
sebagai perubahanperubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial”.
JL.Gillin dan JP.Gillin mengatakan “perubahan-perubahan
sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik
karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat”.
Samuel Koenig mengatakan bahwa “perubahan sosial
menunjukkan pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia”.f. Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah
“segala perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian
perubahan sosial adalah perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang
mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun
karena terjadinya perubahan dari faktor lingkung an, karena berubahnya
komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial,
maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL
Faktor Pendorong Perubahan
Sosial
1. Adanya kontak dengan kebudayaan
lain
2. Penduduk yang heterogen
3. Orientasi ke masa depan
4. Sistem terbuka dalam lapisan
masyarakat
5. Adanya sistem pendidikan yang
berkualitas dan maju
6. Ketidak puasan masyarakat pada
bidang kehidupan tertentu
7. Toleransi terhadap hal yang
menyimpang
8. Sikap menghargai hasil karya
orang lain.
FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
Faktor Penghambat Perubahan
Sosial
1. Kurangnya hubungan dengan
masyarakat luar
2. Perkembangan ilmu pengetahuan
yang lambat
3. Prasangka buruk terhadap
hal-hal yang baru
4. Sikap masyarakat yang
tradisional dan memegang teguh terhadap kebudayan leluhur.
5. Rasa takut akan terjadinya
kegoyahan pada integrasi sosial
6. Adanya pemimpin suku / tokoh yang primordial.
BAB 3 .
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian Sosiologi ini
dilakukan pada masyarakat yang tinggal di Desa Bangkleyan Kec.Jati,Kab.Blora .
Lokasi ini kami pilih karena sesuai dengan tema kami yaitu di lokasi ini
terdapat masyarakat yang unik dan kehidupannya masih tergolong minimum.
3.2 Subjek Penelitian
Subyek Penelitian atau orang
yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu masyarakat di Desa Bangkleyan , Kec. Jati. Kab. Blora.
3.3 Metode Penentuan Sampel
Setiap penelitian harus membuat
kepututusan tentang siapa dan berapa jumlah orang yang akan diteliti. Disini
Kami menggunakan pendekatan penelitian dengan Purposive atau lebih tepat
disebut cuplikan dengan criterion based selection yang tidak dapat ditemukan
lebih dahulu secara acak. Dalam hal ini , penelitian memilih informan yang di
anggap mengetahui permasalahan yang di kaji (dapat di percaya informasinya)
3.4 Metode Pengumpulan data
A. Observasi (Pengamattan)
Observasi atau pengamatan
digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan
hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya
sesuatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi yang disengaja
dan sistematis tentang keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan
jalan mengamati dan mencatat.
Yang dilakukan waktu pengamatan
adalah mengamati gejala-gejala sosial dalam kategori yang tepat, mengamati
berkali-kali dan mencatat segera dengan memakai alat Bantu seperti alat pencatat,
tape recorder, handycam, dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini penulis
akan menggunakan observasi partisipasi, artinya pengamat ikut terlibat dalam
kegiatan yang sedang diamatinya sambil ikut berperan dalam kegiatan tersebut.
Namun yang perlu diperhatikan dalam obserpasi partisipasi adalah agar si
pengamat jangan lupa tugas pokoknya yaitu mengamati, mencari data, bukan untuk
bermain. Keikutsertaan bersama dalam memperoleh data adalah hanyalah cara untuk
mengamati lebih mendalam atau penghayatan yang mendalam, agar memperoleh data
yang sebenarnya.
Namun dalam melakukan
pengamatan, pengamat (peneliti) harus mempunyai konsep lebih dulu yaitu konsep
tentang hal-hal apa saja yang diperlukan untuk diamati, bagian-bagian mana yang
diperlukan, berapa banyak yang diperlukan. Untuk itu dibutuhkan persiapan
berupa daftar pertanyaan berupa check-list atau gambaran pokok-pokok
persoalan apa saja yang diperlukan untuk diamati dan yang perlu dicatat. Dengan
demikian betapapun menariknya sesuatu gejala yang diamati, jika tidak berkaitan
dengan data yang dibutuhkan dapat diabaikan, hingga pengamat dapat merumuskan
perhatiannya pada persoalan pokok yang diteliti
B. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah teknik
pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan
keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan
orang yang dapat memberikan keterangan pada si peneliti. Wawancara ini dapat
dipakai untuk melengkapi data yang dapat diperoleh melalui observasi.
Jika peneliti akan menggunakan
teknik wawancara dalam penelitian , perlu diketahui lebih dulu; sasaran,
maksud, dan masalah apa yang dubutuhkan sepeneliti, sebab dalam suatu wawancara
dapat di peroleh keterangan yang berlainan dan adakalanya tidak sesuai dengan
maksud peneliti.
Waktu mempersiapkan wawancara
dengan responden perlu di perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Responden yang akan
diwawancarai sebaiknya diseleksi agar sesuai dengan data yang dibutuhkan.
2) Waktu berwawancara
sedapatnya dilakukan sesuai dengan kesediaan responden.
3) Permulaan wawancara
sebaiknya peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan
wawancara dilakukan.
4) Sedang berwawancara peneliti
sebaiknya berlaku seperti orang ingin tahu dan belajar dari responden dan
jangan seperti orang yang mengguru-gurui terhadap responden. Hal ini penting
untuk kelancaran wawancara.
5) Jangan sampai ada
pertanyaan-pertanyaan yang tak diinginkan oleh responden (membuat responden
malu).
6) Peneliti sebaiknya
menunjukan perhatian penuh terhadap pembicaraan responden, kalau terjadi
pengalihan pembicaraan oleh responden, peneliti dengan hati-hati meluruskannya
ke sasaran pokoknya.
7) Melakukan penutupan
pembicaraan, ucapan terima kasih.
Pedoman wawancara perlu
dipersiapkan, agar hal-hal seperti tersebut diatas dapat dipenuhi. Pedoman
wawancara ini ada dua macam, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang berstruktur dan
tidak berstruktur. Yang berstruktur dimaksudkan adalah jawabannyan telah
disediakan lebih dahulu, sedangkan responden tinggal memilih diantara jawaban
yang disediakan. Namun dalam penelitian yang ingin penulis lakukan ini, penulis
menggunakan pertanyaan yang tidak berstruktur, atau pertanyaan terbuka yang
memungkinkan responden untuk menjawab sesuai dengan keinginannya dan
komentarnya
C. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan adalah pengumpulan data melalui
penelahan sumber-sumber yang tertulis dan relevan dengan maksud dan tujuan
penelitian. Kegiatan ini sangat diperlukan dalam melakukan penelitian dan di
anggap sebagai suatu bentuk survey terhadap data yang sudah ada,tanpa memandang
jenis metode penelitian yang di pilih .Studi kepustakaan dapat dilakukan pada
saat sebelumnya sebuah penelitian . Apabila di lakukan sebelum penelitian ,maka
studi kepustakaan berguna untuk mendapatkan ide-ide baru untuk di angkat
menjadi bahan penelitian. Selain itu juga dapat di gunakan sebagai sumber untuk
mencari data sekunder yang mendukung penelitian.
3.5 METODE
ANALISIS DATA
Sesuai dengan pendekatan penelitian, maka analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif. Data yang terkumpul dideskripsikan dan
dianalisis dengan cara diklasifikasikan dan diinterprestasikan secara
kualitatif dari awal hingga akhir penelitian.
Analisa data menurut Patton (dalam Moleong, 3003: 103)
dalam (Yulia, 2008:48) merupakan proses pengorganisasian data, mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan sehingga
memperoleh informasi yang mendalam tentang objek-objek yang akan diteliti.
Metode analisa data yang digunakan adalah analisa
deskriptif kualitatif. Analisa ini berisikan pendeskripsian (menggambarkan)
dengan rinci dan ukuran terhadap sesuatu yang akan diteliti dan dialami
peneliti dilapangan (faisal, 1990: 82 dalam Yulia, 2008:48). Pengolahan dan
analisis data dimulai dari hasil pengamatan atau observasi, hasil wawancara
lalu diklasifikasikan dan memilah-milah sampai pada menyajikannya.
3.6 JADWAL PENELITIAN
Penelitian survey tempat dan melihat situasi keadaan di
desa Bangkleyan pertama kali pada hari Minggu tanggal 24 januari 2014
No
|
Kegiatan
|
Januari
|
Febuari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
1
|
Penyusunan
proposal
|
……..
|
|
|
|
|
2
|
Pelaksanaan
penelitian
|
|
……..
|
|
|
|
3
|
Pelaporan
penelitian
|
|
|
…….
|
|
|
4
|
Presentasi hasil
penelitian
|
|
|
|
……..
|
|
3.7 KARAKTERISTIK INFORMAN
No.
|
Nama
|
1
|
1. Bapak
Sunardi ( Kepala Desa Bangkleyan )
|
2
|
( Petani )
Yenti (
Pelajar di desa Bangkleyan )
|
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Profil Desa
4.1.1. Sejarah
Berdirinya Desa Bangkleyan
Menurut keterangan sesepuh Desa Bangkleyan yg dapat
dipercaya, Beliau menuturkan bahwa Desa Bangkleyan mulai ada sekitar tahun 1593 M.Desa
Bangkleyan pertama kalinya di pimpin oleh seorangDemang yang bernama SOERONGGOLO
Desa Bangkleyan kec. Jati .kab Blora, merupakan suatu desa yang sudah berada
paling selatan wilayah dari jawa tengah yang sudah berbatasan langsung dengan
Jawa Timur . Jalan nya pun sangat jauh
dikatakan dari layak,
Jalan menuju ke desa ini sangat hancur dan dalam kondisi
rusak parah, sehingga akses menuju desa memerlukan waktu 2 jam
Dari doplang ,perjalanan dari doplang(kota) sekitar 28Km hal ini berakibat mereka susah
untuk mengakses segala hal dalam memenuhi Kehidupan sosial ekonominya.
Diberi nama BANGKLEYAN , karena di
daerah tersebut banyak terdapat pohon bangkle.
4.2.1
Letak Desa Bangkleyan
Adapun luas wilayah Desa Bangkleyan:
21. 301. 281, Ha . Yang terdiri atas dari Darat dan Sawah
Batas wilayahnya :
Sebelah Utara: Desa Kemadoh
(jegong)
Sebelah Selatan: Desa karanganyar kab.
Ngawi
Sebelah Barat: Desa Sewatu kab.Purwodadi
Sebelah Timur: Desa Gempol
Desa Bangkleyan kec.
Jati .kab Blora, merupakan suatu
desa yang sudah berada paling selatan wilayah dari jawa tengah yang sudah
berbatasan langsung dengan Jawa Timur .
Jalan nya pun sangat jauh dikatakan dari layak,
Jalan menuju ke desa ini sangat hancur dan dalam kondisi
rusak parah, sehingga akses menuju desa memerlukan waktu 2 jam
Dari doplang ,perjalanan dari doplang(kota) sekitar 28Km hal ini berakibat mereka susah
untuk mengakses segala hal dalam memenuhi Kehidupan sosial ekonominya.
No
|
Nama Dukuh
|
Jumlah penduduk
|
Jumlah
|
L
|
P
|
1
|
Dk Bangkleyan
|
185
|
187
|
372
|
2
|
Dk. Plosorejo
|
296
|
301
|
597
|
3
|
Dk.
Kedungringin
|
249
|
238
|
487
|
4
|
Dk. Mundu
|
240
|
301
|
541
|
5
|
Dk. Pentuk
|
257
|
228
|
485
|
6
|
Dk. Bedegan
|
284
|
302
|
586
|
7
|
Dk. Sambirejo
|
170
|
201
|
371
|
8
|
Dk. Growong
|
250
|
269
|
519
|
9
|
Dk. Ledok
|
354
|
353
|
707
|
10
|
Dk. Sengon
|
309
|
309
|
618
|
11
|
Dk. Bendo
|
292
|
274
|
566
|
12
|
Dk. Pucung
|
238
|
218
|
456
|
Jumlah
|
3.124
|
3.181
|
6.305
|
Tabel jumlah
penduduk Desa Bangkleyan
JALAN BANGKLEYAN MENUJU DOPLANG
Kehidupan Ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan
Masyarakat Bangkleyan kebanyakan mayoritas penduduknya
adalah bermata pencaharian Sebagai PETANI untuk memenuhi kehidupannya (tutur kata dari Kepala Desa dari wawancara).
Tetapi sebagian warga juga banyak yang bermata
pencaharian sebagai PEGADANG
Para warga yang bermata pencaharian sebagai Pedagang
dalam memperoleh barang daganganya pun kebanyakan juga daerah ngawi bukan
daerah jawa tengah misalnya warga Bangkleyan yang memperoleh barang dagangan
nya dari pasar DOPLANG pasti akan mengalami kerugian kareana akses yang jauh
dan karena inprastutur jalan yang jelek mengakibatkan masyarakat Desa
Bangkleyan lebih sering dalam Kehidupan seharinya seluk-beluknya lebih dominan
lari ke jawa Timur di bandingkan ke jawa tengah. Tapi juga Ada warga yang setiap harinya
mencari kayu bakarr untuk dijual , maupun Menjual ARANG dan seset Tebu, sebagai
Mata pencaharian, masyarakat bangkleyan Umumnya sebagai Simpanan harta atau
tabungannya memiliki banyak Ternak misalnya SAPI,KERBAU,KAMBING, dan apabila
belum musim panen tiba untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya dengan cara
melelang ternak mereka terlebih dahulu untuk biaya hidup mereka sehari-harinya
tetapi apabila tidak mempunyai ternak maka masyarakat di Desa Bangkleyan
bekerja mencari Arang Maupun Seset Tebu.
BANGKLEYAN juga memiliki sebuah pasar yang terletak di
dukuh SAMBIREJO,namun pasar tersebut bukaknya hanya pada hari tertentu yaitu
pada hari PON dan KLIWON saja walaupun terdapat pasar di Sambirejo Bangkleyan
tidak semua Masyarakat dapat memanfaatkan pasar tersebut karena aksesibilitas
jalan yang jelek.(tutur kata Kepala Desa Bangkleyan)
PENDIDIKAN DI DESA BANGKLEYAN
Walapun desa bangkleyan termasuk desa plosok dan bisa di katakan sedikit tertinggal karena jauh dari
kecamatan atau kota , tetapi tidak memperngaruhi kualitas pendidikan di desa
bangkleyean dan ini terbukti terdapat 5 buah SD dan sebuah SMP dibuktikan
dengan mayoritas anak – anak di desa bangkleyan sudah mengenyam pendidikan SD,
SMP dan SMA . Tetapi terdapat kendala apa bila musim penghujan telah tiba
mengakibatkan guru – guru yang mayoritas berasal dari blora akan kesulitan
datang tepat waktu ke sekolah untuk kegiatan mengajar, karena akses jalan yang
sangat buruk. ( menurut kepala desa bangkleyan Pak Sunardi ).
SDN BANGLEYAN 2
Ibu
sunari adalah seorang warga di desa bangkleyan beliau bermata pencarian sebagai
petani, beliau menanam padi, jagung, dan gandum. Karena panen terjadi1 tahun
hanya dua kali, maka apa bila belum tiba musim panen beliau berkerja serabutan
bersama sang suami untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari yaitu berkerja
sebagai : ( Matun, Mengcangkul, dan seset tebu ), dengan penghasilan Rp. 20.000
sehari. KATA IBU SUNARI(Salah satu warga Desa Bangkleyan).
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian
yang klompok kami lakukan , kami dapat mengambil kesimpulan bahwa
1. walaupun Bangkleyan
merupakan desa yang jauh dari pusat kota,tetapi Kualitas pendidikannya cukup
baik,
2. Infratustur
aksesibilitas jalan Desa Bangkleyan kurang layak .
SARAN
Bagi Pemerintah
Pemerintah harus harus melakukan
peninjauan ke Semua masyarakat Desa-desa
di Indonesia Agar semua warga di Indonesia dapat merasakan pembangunan dan
kehidupan social ekonomi yang layak.
Bagi Masyarakat
Seluruh warga Desa
Bangkleyan sebaiknya lebih meningkatkan kualitas kehidupannya menuju lebih
baik. .
Komentar
Posting Komentar