Entri yang Diunggulkan

Kapal selam Nanggala-402

Gambar
MENGAPA AWAK KAPAL SELAM TIDAK BERUSAHA KELUAR MENYELAMATKAN DIRI Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lebih dulu diskusi perihal tekanan udara, ya Tekanan udara diukur dalam satuan Atm (Atmosfer). Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti sekaligus menekan permukaan Bumi, termasuk permukaan lautan. Karena kita hidup dipermukaan bumi, Maka dikehidupan sehari-hari, tubuh kita mendapat tekanan udara sebesar 1 atm. 1atm = 1,033 Kg/Cm2. Artinya = Lapisan Atmosfer Bumi akan menekan setiap satu sentimeter persegi permukaan tubuh kita dengan tekanan seberat 1 Kilogram, lebih dikit. Dan tekanan maksimal yang mampu diterima manusia adalah antara 4-5 atm. Di laut,  tekanan 1 atm akan dialami disetiap kedalaman 10 meter. Jadi jika di laut kita menyelam sedalam 10 meter maka tubuh kita akan mengalami tekanan sebesar 2 atm Perinciannya sbb = 1 atm tekanan atmosfer Bumi diatas permukaan laut + 1 atm tekanan air laut dikedalaman 10 meter dibawah permukaan laut. Anggaplah KRI Nanggala-402 memil

LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI



LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI RIVISI II
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERISOLIR
( Study kehidupan sosial ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora )

Laporan Penelitian Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Pelajaran Sosiologi Sebagai Penerapan K.D.4.4 Menyusun Rancangan, Melaksanakan Dan Menyusun Laporan Penelitian Sederhana Serta Mengkomunikasikannya Dalam Bentuk Tulisan, Lisan, Dan Audio Visual
Disusun Oleh:
1)      ELDA AYU K .                     ( 10 )
2)      NANDA FAJAR O .              ( 19 )
3)      RAKA DWIAN S.                 ( 24 )
4)      NIA LISTYANINGSIH        ( 20 )
5)      YULIA  WAHYU S.                         ( 31 )
X IPS 3

SMA NEGERI 1 RANDUBLATUNG
TAHUN AJARAN 2013/2014


HALAMAN PENGESAHAN
Laporan hasil penelitian sosiologi dengan judul“Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Terisolir Di Desa BangkleyanStudy kehidupan sosial ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
yang telah diperiksa dan disahkan pada:

Hari              : ..........................................
Tanggal        : ..........................................






Mengetahui
Kepala SMA N 1 Randublatung                                       Guru Pembimbing


Drs.H.M.Ali Rozaq, M.Pd.I                                           Rakhman Hakim,S.Sos.
NIP. 19960202 1990031 011                                     NIP. 19781016 200903 1 002



MOTTO
Tiada kata menyerah sebelum bertanding
Disiplin merupakan jembatan antara tujuan dan pelaksanaa
Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.
Kebodohan itu adalah kegelapan, dan penyebabnya adalah  kemalasan
Janganlah sia-siakan waktu dan kesempatan yang  ada di depanmu.




KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun dan mnyelesaikan laporan penelitian ini untuk memenuhi tugas sosiologi.
Laporan karya ilmiah ini kami susun dalam waktu kurang lebih 2 bulan,di sertai bimbingan dari bapak/ibu guru yang bersangkutan untuk itu dalam penyusunan laporan penelitian ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs.H.M.Ali Rozaq,M.Pd.I selaku kepala SMA N 1 Randublatung yang telah member izin untuk melakukan penelitian ini.
2. Bapak Rakman Hakim,S.Sos selaku Guru pembimbing yana memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan penelitian ini.
3. semua pihak yang telah membantu dan member dukungan untuk terselesainya tugas ini.
Demikian hasil penelitian dan laporan penelitian yang telah kami selesaikan, kami berharap agar laporan penelitian yang telah kami susun ini dapat bermanfaat atau dapat sebagai acuan untuk menyusunn laporan penelitian sejenis. Kami berupaya untuk terus memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada laporan penelitian yang akan datang. Kami berharap agar para pembaca laporan ini mau memberi kritik dan saran pada kami. Dengan segala kekurangan dan kelemahan pada hasil laporan penelitian ini.

Tim Peneliti


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... i
HALAMAN MOTTO................................................................................. iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI  ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjuan Pustaka...................................................................................... 4
2.2 Landasan Teori ...................................................................................... 6
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................... 6
3.2 Subjek Penelitian.................................................................................... 6
3.3 Metode Penentuan Sampel.................................................................... 6
3.4 Metode Pengumpulan Data  ................................................................. 7
3.5  Metode Analisis Data........................................................................... 7
3.6 Pendekatan Penelitian............................................................................ 7
3.7 Jadwal Kegiatan..................................................................................... 8
3.8 Karakteristik Informan / Narasumber.................................................... 8
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1  Profil Desa Bangkleyan ....................................................................... 9
4.2 Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Bangkleyan................................... 10
4.3 Kehidupan Ekonomi Masyarakat di Desa Bangleyan.............................. 10
4.4  Pemerataan Pembangunan di Desa Bangkleyan..................................... 11
4.5 Tanggapan Masyarakat Terhadap Pembangunan .................................... 11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................
Biodata Peneliti


BAB I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional Indonesia selama Lima Pelita dikatakan cukup berhasil. Salah satu indikatornya adalah laju pertumbuhan ekonomi yang rata-rata mencapai 6% setahun sejak 2013/2014 (Amien Rais, 2012 : 3) padahal bukan aspek ekonomi saja yang ditinjau pada pembangunan nasional tetapi semakin berkurangnya daerah atau desa tertinggal di Indonesia. Daerah atau desa tertinggal ini merupakan bagian terpenting dari pembangunan Indonesia karena dampaknya juga akan mencakup aspek ekonomi artinya ketika daerah ini diperhatikan dan dibangun tentunya akan memberikan kontribusi untuk daerah maupun wilayah.
Wilayah tertinggal pada umumnya dicirikan dengan letak geografisnya yang relatif terpencil, miskin sumber daya alam, atau rawan bencana alam. Wilayah tertinggal merupakan suatu wilayah dalam suatu wilayah yang secara fisik, sosial, dan ekonomi kondisinya mencerminkan keterlambatan pertumbuhan dibanding dengan wilayah lain di wilayah negara. Wilayah tertinggal berada di wilayah pedesaan yang mempunyai masalah khusus atau keterbatasan tertentu seperti keterbatasan sumber daya alam, keterbatasan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan keterbatasan aksesibilitas ke pusat-pusat pemukiman lainnya
Hal tersebut menyebabkan kemiskinan serta kondisinya relatif tertinggal dari pedesaan lainnya dalam menerima dan memanfaatkan hasil pembangunan dan perkembangan peradaban. Pembangunan wilayah tertinggal berbeda dengan penanggulangan kemiskinan. Penanggulangan kemiskinan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga melampaui garis kemiskinan. Pembangunan wilayah tertinggal juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun dengan fokus wilayah yang terisolir, tertinggal, terpencil dan masyarakatnya miskin. Pembangunan wilayah tertinggal merupakan isu pembangunan nasional, tidak hanya bagi negara-negara berpendapatan sedang atau menengah, namun juga bagi negara-negara berpendapatan tinggi. Suatu negara akan menghadapi ketidakstabilan sosial dan politik jika terdapat wilayah yang sangat jauh tertinggal dibandingkan wilayah-wilayah lainnya, walaupun tidak terdapat penduduk miskin di wilayah itu. Upaya penanggulangan kemiskinan dalam banyak hal sejalan dengan upaya pembangunan wilayah tertinggal, terutama di negara-negara berkembang. Desa terpencil adalah kawasan pedesaan yang terisolasi dari pusat pertumbuhan daerah atau lainnya akibat tidak memiliki atau kekurangan sarana (infrastruktur) perhubungan, sehingga menghambat pertumbuhan kawasan
Yang menjadikan kami mengangkat tema kehidupan sosial maupun eonomi masyarakat Desa Bangkleyan adalah karena keunikan Desa tersebut..
Kami berharap akan mendapatkan banyak aktivitas keseharian masyarakat setempat yang berkaitan dengan tema di atas ,akan kami bahas lebih mendalam..

1.2 RUMUSAN MASALAH
1)      Bagaimana Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan ?
2)      Bagaimana Pemerintahan Pembangunan Desa Bangkleyan ?
3)      Bagaimanakah tanggapan masyarakat terhadap pembangunannya ?

1.3  TUJUAN PENELITIAN
1)      Mengetahui Kehidupan Ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan
2)      Mengetahui Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Bangkleyan
3)       Mengetahui Kualitas Pendidikan Di Desa Bangkleyan




1.4 MANFAAT PENELITIAN
A. Bagi Masyarakat
Sebagai Media Untuk menampung aspirasi masyarakat terkait dengan permasalahan sosial ekonomi yang dihadapi
B. Bagi Pelajar
            Melatih kepekaan Sosial pada kehidupan masyarakat Desa tersebut
C. Bagi Pemerintah
Sebagai Bahan Masukan pada Pemerintah dan Pihak terkait dalam upaya pemerataan sarana pembangunan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Operasional
Kehidupan Sosial
Pengertian sosial di kehidupan kita sebagai anggota masyarakat. Istilah sosial sering dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan manusia dalam masyarakat, seperti kehidupan kaum miskin di kota, kehidupan kaum berada, dan kehidupan kaum nelayan, dan seterusnya. Dan juga seri ng diartikan sebagai suatu sifat yang mengarah pada rasa empati terhadap kehiduan manusia sehingga memunculkan sifat tolong menolong , membantu dari yang kuat terhadap yang lemah , mengalah terhdap orang lain , sehingga sering diartikan  sebagai mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Pada dunia pendidikan pun istilah sosial di pakai  untuk menyebut salah satu jurusan tersebut adalah jurusan yang berkaitan  dengan segala aktivitas yang berkenaan dengan tindakan hubungan antar manusia lebih jauh lagi terdapat dua bidang ilmu yang ada di dunai ini yaitu ilpu pengetahuan alam, dan humaniora. Keduanya sangat berkaitan , ilmu pengetahuan alam adalah ilmu pasti, sedangkan humaniora berkaitan dengan kemanusiaan , atau sering orang mengartikannya sebagai seni, bahasa,sastra,sosial . Sosial merupakan bidang yang berada di antara humaniora dan ilmu pengetahuan alam. Atau ilmu sosial .
Sosial Disini yang dimaksud adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komuniti , sbagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol simbol berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan dn berfungsi untuk mengatur tindakan-tindakan yang munculnya oleh individu-individu sebagai anggota suatu masyarakat


TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Desa secara Umum
ž  Pengertian pedesaan dapat dikaji secara teoritis berdasarkan pandangan beberapa ahli, dan mengenai konsep pedesaan dalam kaitannya dengan desa tertinggal dapat ditinjau dari klasifikasinya mengenai desa tertinggal. Secara singkat, tidak dapat dirumuskan secara baku mengenai pengertian desa tertinggal, oleh karena itu untuk merumuskannya diawali dengan menjabarkan pengertian desa menurut para ahli.
ž  Desa merupakan suatu hasil dari perwujudan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannnya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau penampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial ekonomis, politis dan cultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungan dengan daerah lain Bintaro, 1983 dalam Wasistiono & Tahir, 2007: 8).
ž  Desa sebagai salah satu bentuk kuno dari kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang, hampir semuanya saling mengenal; kebanyakan yang termasuk di dalamnya hidup dari pertanian, perikanan dan sebagainya, usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum dan kehendak alam. Dan dalam tempat tinggal itu terdapat banyak ikatan-ikatan keluarga yang tepat, ketaatan pada tradisi dan kaidah-kaidah sosial (Bouman dalam Beratha, 1982: 26 dalam Wasistiono & Tahir, 2007: 8).
ž  Departemen Dalam Negri sebagaimana termaksud dalam pola dasar dan gerak operasional pembangunan masyarakat desa ((1996) dalam dalam Wasistiono & Tahir, 2007: 8) meninjau pengertian desa dari segi hubungan dengan penempatannya di dalam susunan tertib pemerintahan, sebagai berikut “Desa atau dengan nama aslinya yang setingkat yang merupakan kesatuan masyarakat hukum berdasarkan susunan asli adalah suatu “badan hukum” dan adalah pula “badan pemerintahan” yang merupakan bagian wilayah kecamatan atau wilayah yang melingkunginya.”
ž  Definisi diatas memberikan gambaran tentang desa, jadi desa merupakan kesatuan wilayah yang ditempati semua penduduk sebagai kesatuan masyarakat yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung di bawah camat dan berhak pada rumah tangganya sendiri, sedangkan definisi desa adalah kesatuan wilayah yang ditempati penduduk atau masyarakat yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung dibawah kades (kepala desa) dan berhak atas rumah tangganya sendiri.
Susunan desa-desa membentuk persekutuan masyarakat hukum dikategorikan atas 3 (tiga tipe (Unang Sunardjo, 1984 dalam Wasistiono & Tahir, 2007: 9) yaitu:
1. Tipe kesatuan masyarakat hukum berdasarkan kepada territorial/wilayah tempat bersama sebagai dasar utama.
2. Tipe kesatuan masyarakat umum berdasarkan persamaan keturunan/genetik (suku, warga atau calon) sebagai dasar utama untuk dapat bertempat tinggal dalam suatu wilayah tersebut;
3. Tipe kesatuan hukum berdasarkan atas campuran (territorial dan keturunan)
itu perlu diperhatikan tentang unsur-unsur desa. Menurut (Bintaro, 1983: 13 dalam Wasistiono & Tahir, 2007: 10) unsur-unsur yang harus ada dalam desa adalah:
1. Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak produktif beserta penanggungnya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah, pertambahan kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat;
3. Tata kehidupan, dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Jadi menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa (rural society)
Ketiga unsur ini tidak terpisah melainkan memiliki keterkaitan satu dengan yang lain sebagai satu kesatuan yang utuh. Unsur daerah, penduduk dan tata kehidupan merupakan suatu kesatuan hidup atau “living unit”. Maju mundurnya desa tergantung pada tiga unsur ini yang dalam kenyataan ditentukan oleh faktor usaha manusia (human efforf) dan tata geografis (geographical setting). Suatu daerah dapat berarti bagi penduduk apabila ada “human effort” untuk memanfaatkan daerahnya. Tiap-tiap daerah mempunyai “geographical setting” dan “human effort” yang berbeda-beda, sehingga tingkat kemakmuran dan tingkat kemajuan penduduk tidak sam
a. Unsur lain yang termasuk unsur desa yaitu, unsur letak. Letak suatu desa pada umumnya selalu jauh dari kota atau dari pusat-pusat keramaian. Peninjauan ke desa-desa atau perjalanan ke desa sama artinya dengan menjauhi kehidupan di kota dan lebih mendekati daerah-daerah yang monoton dan sunyi. Desa-desa yang letaknya pada perbatasan kota mempunyai kemungkinan berkembang lebih pesat di banding dari pada desa-desa di pedalaman.
Unsur letak menentukan besar kecilnya isolasi suatu daerah terhadap daerah-daerah lainnya. Desa yang terletak jauh dari perbatasan kota merupakan lahan pertanian yang luas. Ini disebabkan karena penggunaan lahannya lebih banyak dititik beratkan pada tanaman pokok dan beberapa tanaman perdagangan dari pada untuk perumahan.
Penduduk merupakan unsur yang penting bagi desa. “potential man power” terdapat di desa yang masih terikat hidupnya dalam bidang pertanian. Di beberapa desa terdapat tenaga-tenaga yang berlebihan di bidang pertanian, sehingga timbul apa yang disebut dengan istilah pengangguran tak kentara atau “disguised unemployment”, sehingga memerlukan penyaluran. Corak kehidupan di desa didasarkan pada ikatan kekeluargaan yang erat. masyarakat merupakan suatu “gemeinschaft” yangh memiliki unsur gotong royong yang kuat. Hal ini dapat dimengerti karena penduduk desa merupakan “face to face group” dimana mereka saing mengenal betul seolah-olah mengenal dirinya sendiri.


2.2 Definisi Konsep
Definisi Konsep
Dalam sebuah penelitian, definisi konsep sangat diperlukan untuk memfokuskan penelitian sehingga memudahkan penelitian. Konsep adalah definisi abstraksi mengenai gejala suatu realita ataupun suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala (Maleong, )Adapun konsep yang digunakan sesuai dengan konteks penelitian ini adalah:
1. Orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap, arah, tempat dan sebagainya yang tepat dan benar atau pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan.
2. Domisili adalah tempat bermukimnya suatu masyarakat dalam jangka waktu yang lama dan bersifat menetap.
 3. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam suatu komunitas yang teratur.
 4. Masyarakat desa adalah perkumpulan hidup permanen pada suatu tempat, kampung dengan sifat yang khas yaitu; kekeluargaan, adanya kolektivitas dalam pembagian tanah dalam pengerjaanya serta ada kesatuan ekonomis yang memenuhi kebutuhan sendiri



 5. Desa terpencil adalah kawasan pedesaan yang terisolasi dari pusat pertumbuhan daerah atau lainnya akibat tidak memiliki atau kekurangan sarana (infrastruktur) perhubungan, sehingga menghambat pertumbuhan kawasan.
6. Gemeinschaftyaitu teori yang menjelaskan tentang bentuk kehidupan bersama dalam suatu wilayah tertentu, dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah


2.3 LANDASAN TEORI
William F.Ogburn mengemukakan bahwa “ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial”.
Kingsley Davis mengartikan “perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat”.
MacIver mengatakan “perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai perubahanperubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial”.
JL.Gillin dan JP.Gillin mengatakan “perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat”.
Samuel Koenig mengatakan bahwa “perubahan sosial menunjukkan pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia”.f. Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian perubahan sosial adalah perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkung an, karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.


FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL
Faktor Pendorong Perubahan Sosial 
ž   1. Adanya kontak dengan kebudayaan lain
ž   2. Penduduk yang heterogen
ž   3. Orientasi ke masa depan
ž   4. Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat
ž   5. Adanya sistem pendidikan yang berkualitas dan maju
ž   6. Ketidak puasan masyarakat pada bidang kehidupan tertentu
ž   7. Toleransi terhadap hal yang menyimpang
ž   8. Sikap menghargai hasil karya orang lain.
FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
ž   1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
ž   2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
ž   3. Prasangka buruk terhadap hal-hal yang baru
ž   4. Sikap masyarakat yang tradisional dan memegang teguh terhadap kebudayan leluhur.
ž   5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi sosial
ž  6. Adanya pemimpin suku / tokoh yang primordial.


BAB 3 .
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian Sosiologi ini dilakukan pada masyarakat yang tinggal di Desa Bangkleyan Kec.Jati,Kab.Blora . Lokasi ini kami pilih karena sesuai dengan tema kami yaitu di lokasi ini terdapat masyarakat yang unik dan kehidupannya masih tergolong minimum.
3.2 Subjek Penelitian
Subyek Penelitian atau orang yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu masyarakat di Desa Bangkleyan , Kec. Jati. Kab. Blora.
3.3 Metode Penentuan Sampel
Setiap penelitian harus membuat kepututusan tentang siapa dan berapa jumlah orang yang akan diteliti. Disini Kami menggunakan pendekatan penelitian dengan Purposive atau lebih tepat disebut cuplikan dengan criterion based selection yang tidak dapat ditemukan lebih dahulu secara acak. Dalam hal ini , penelitian memilih informan yang di anggap mengetahui permasalahan yang di kaji (dapat di percaya informasinya)
3.4 Metode Pengumpulan data 
A. Observasi (Pengamattan)
Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.
Yang dilakukan waktu pengamatan adalah mengamati gejala-gejala sosial dalam kategori yang tepat, mengamati berkali-kali dan mencatat segera dengan memakai alat Bantu seperti alat pencatat, tape recorder, handycam, dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan observasi partisipasi, artinya pengamat ikut terlibat dalam kegiatan yang sedang diamatinya sambil ikut berperan dalam kegiatan tersebut. Namun yang perlu diperhatikan dalam obserpasi partisipasi adalah agar si pengamat jangan lupa tugas pokoknya yaitu mengamati, mencari data, bukan untuk bermain. Keikutsertaan bersama dalam memperoleh data adalah hanyalah cara untuk mengamati lebih mendalam atau penghayatan yang mendalam, agar memperoleh data yang sebenarnya.
Namun dalam melakukan pengamatan, pengamat (peneliti) harus mempunyai konsep lebih dulu yaitu konsep tentang hal-hal apa saja yang diperlukan untuk diamati, bagian-bagian mana yang diperlukan, berapa banyak yang diperlukan. Untuk itu dibutuhkan persiapan berupa daftar pertanyaan berupa check-list atau gambaran pokok-pokok persoalan apa saja yang diperlukan untuk diamati dan yang perlu dicatat. Dengan demikian betapapun menariknya sesuatu gejala yang diamati, jika tidak berkaitan dengan data yang dibutuhkan dapat diabaikan, hingga pengamat dapat merumuskan perhatiannya pada persoalan pokok yang diteliti




B. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si peneliti. Wawancara ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang dapat diperoleh melalui observasi.
Jika peneliti akan menggunakan teknik wawancara dalam penelitian , perlu diketahui lebih dulu; sasaran, maksud, dan masalah apa yang dubutuhkan sepeneliti, sebab dalam suatu wawancara dapat di peroleh keterangan yang berlainan dan adakalanya tidak sesuai dengan maksud peneliti.
Waktu mempersiapkan wawancara dengan responden perlu di perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Responden yang akan diwawancarai sebaiknya diseleksi agar sesuai dengan data yang dibutuhkan.
2) Waktu berwawancara sedapatnya dilakukan sesuai dengan kesediaan responden.
3) Permulaan wawancara sebaiknya peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan wawancara dilakukan.
4) Sedang berwawancara peneliti sebaiknya berlaku seperti orang ingin tahu dan belajar dari responden dan jangan seperti orang yang mengguru-gurui terhadap responden. Hal ini penting untuk kelancaran wawancara.
5) Jangan sampai ada pertanyaan-pertanyaan yang tak diinginkan oleh responden (membuat responden malu).
6) Peneliti sebaiknya menunjukan perhatian penuh terhadap pembicaraan responden, kalau terjadi pengalihan pembicaraan oleh responden, peneliti dengan hati-hati meluruskannya ke sasaran pokoknya.
7) Melakukan penutupan pembicaraan, ucapan terima kasih.
Pedoman wawancara perlu dipersiapkan, agar hal-hal seperti tersebut diatas dapat dipenuhi. Pedoman wawancara ini ada dua macam, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang berstruktur dan tidak berstruktur. Yang berstruktur dimaksudkan adalah jawabannyan telah disediakan lebih dahulu, sedangkan responden tinggal memilih diantara jawaban yang disediakan. Namun dalam penelitian yang ingin penulis lakukan ini, penulis menggunakan pertanyaan yang tidak berstruktur, atau pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden untuk menjawab sesuai dengan keinginannya dan komentarnya
C. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan adalah pengumpulan data melalui penelahan sumber-sumber yang tertulis dan relevan dengan maksud dan tujuan penelitian. Kegiatan ini sangat diperlukan dalam melakukan penelitian dan di anggap sebagai suatu bentuk survey terhadap data yang sudah ada,tanpa memandang jenis metode penelitian yang di pilih .Studi kepustakaan dapat dilakukan pada saat sebelumnya sebuah penelitian . Apabila di lakukan sebelum penelitian ,maka studi kepustakaan berguna untuk mendapatkan ide-ide baru untuk di angkat menjadi bahan penelitian. Selain itu juga dapat di gunakan sebagai sumber untuk mencari data sekunder yang mendukung penelitian. 
3.5  METODE ANALISIS DATA
Sesuai dengan pendekatan penelitian, maka analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Data yang terkumpul dideskripsikan dan dianalisis dengan cara diklasifikasikan dan diinterprestasikan secara kualitatif dari awal hingga akhir penelitian.
Analisa data menurut Patton (dalam Moleong, 3003: 103) dalam (Yulia, 2008:48) merupakan proses pengorganisasian data, mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan sehingga memperoleh informasi yang mendalam tentang objek-objek yang akan diteliti.
Metode analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif. Analisa ini berisikan pendeskripsian (menggambarkan) dengan rinci dan ukuran terhadap sesuatu yang akan diteliti dan dialami peneliti dilapangan (faisal, 1990: 82 dalam Yulia, 2008:48). Pengolahan dan analisis data dimulai dari hasil pengamatan atau observasi, hasil wawancara lalu diklasifikasikan dan memilah-milah sampai pada menyajikannya.
3.6 JADWAL PENELITIAN
Penelitian survey tempat dan melihat situasi keadaan di desa Bangkleyan pertama kali pada hari Minggu tanggal 24 januari 2014
No
Kegiatan
Januari
Febuari
Maret
April
Mei
1
Penyusunan proposal

……..




2
Pelaksanaan penelitian


……..



3
Pelaporan penelitian



…….


4
Presentasi hasil penelitian




……..


3.7 KARAKTERISTIK INFORMAN
No.
Nama
1
1. Bapak Sunardi ( Kepala Desa Bangkleyan )
2
( Petani )
Yenti ( Pelajar di desa Bangkleyan )


BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1  Profil Desa
4.1.1. Sejarah  Berdirinya Desa Bangkleyan
Menurut keterangan sesepuh Desa Bangkleyan yg dapat dipercaya, Beliau menuturkan bahwa Desa Bangkleyan mulai ada sekitar tahun 1593 M.Desa Bangkleyan pertama kalinya di pimpin oleh seorangDemang yang bernama SOERONGGOLO
Desa Bangkleyan kec. Jati .kab Blora, merupakan suatu desa yang sudah berada paling selatan wilayah dari jawa tengah yang sudah berbatasan langsung dengan Jawa Timur .  Jalan nya pun sangat jauh dikatakan dari layak,
Jalan menuju ke desa ini sangat hancur dan dalam kondisi rusak parah, sehingga akses menuju desa memerlukan waktu  2 jam  Dari doplang ,perjalanan dari doplang(kota)  sekitar 28Km hal ini berakibat mereka susah untuk mengakses segala hal dalam memenuhi Kehidupan sosial ekonominya.
Diberi nama BANGKLEYAN , karena di daerah tersebut banyak terdapat pohon bangkle.
4.2.1 Letak Desa Bangkleyan
Adapun luas wilayah Desa Bangkleyan: 21. 301. 281, Ha . Yang terdiri atas dari Darat dan Sawah
Batas wilayahnya :
Sebelah Utara: Desa Kemadoh (jegong)
Sebelah Selatan: Desa karanganyar kab. Ngawi
Sebelah Barat: Desa Sewatu kab.Purwodadi
Sebelah Timur: Desa Gempol
Desa Bangkleyan  kec. Jati .kab Blora, merupakan suatu desa yang sudah berada paling selatan wilayah dari jawa tengah yang sudah berbatasan langsung dengan Jawa Timur .  Jalan nya pun sangat jauh dikatakan dari layak,
Jalan menuju ke desa ini sangat hancur dan dalam kondisi rusak parah, sehingga akses menuju desa memerlukan waktu  2 jam  Dari doplang ,perjalanan dari doplang(kota)  sekitar 28Km hal ini berakibat mereka susah untuk mengakses segala hal dalam memenuhi Kehidupan sosial ekonominya.
No
Nama Dukuh
Jumlah penduduk
Jumlah
L
P
1
Dk Bangkleyan
185
187
372
2
Dk. Plosorejo
296
301
597
3
Dk. Kedungringin
249
238
487
4
Dk. Mundu
240
301
541
5
Dk. Pentuk
257
228
485
6
Dk. Bedegan
284
302
586
7
Dk. Sambirejo
170
201
371
8
Dk. Growong
250
269
519
9
Dk. Ledok
354
353
707
10
Dk. Sengon
309
309
618
11
Dk. Bendo
292
274
566
12
Dk. Pucung
238
218
456
Jumlah
      3.124
      3.181
     6.305

Tabel jumlah penduduk Desa Bangkleyan
JALAN BANGKLEYAN MENUJU DOPLANG
         
Kehidupan Ekonomi Masyarakat Desa Bangkleyan
Masyarakat Bangkleyan kebanyakan mayoritas penduduknya adalah bermata pencaharian Sebagai PETANI untuk memenuhi kehidupannya  (tutur kata dari Kepala Desa dari wawancara).
Tetapi sebagian warga juga banyak yang bermata pencaharian sebagai PEGADANG
Para warga yang bermata pencaharian sebagai Pedagang dalam memperoleh barang daganganya pun kebanyakan juga daerah ngawi bukan daerah jawa tengah misalnya warga Bangkleyan yang memperoleh barang dagangan nya dari pasar DOPLANG pasti akan mengalami kerugian kareana akses yang jauh dan karena inprastutur jalan yang jelek mengakibatkan masyarakat Desa Bangkleyan lebih sering dalam Kehidupan seharinya seluk-beluknya lebih dominan lari ke jawa Timur di bandingkan ke jawa tengah.  Tapi juga Ada warga yang setiap harinya mencari kayu bakarr untuk dijual , maupun Menjual ARANG dan seset Tebu, sebagai Mata pencaharian, masyarakat bangkleyan Umumnya sebagai Simpanan harta atau tabungannya memiliki banyak Ternak misalnya SAPI,KERBAU,KAMBING, dan apabila belum musim panen tiba untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya dengan cara melelang ternak mereka terlebih dahulu untuk biaya hidup mereka sehari-harinya tetapi apabila tidak mempunyai ternak maka masyarakat di Desa Bangkleyan bekerja mencari Arang Maupun Seset Tebu.
BANGKLEYAN juga memiliki sebuah pasar yang terletak di dukuh SAMBIREJO,namun pasar tersebut bukaknya hanya pada hari tertentu yaitu pada hari PON dan KLIWON saja walaupun terdapat pasar di Sambirejo Bangkleyan tidak semua Masyarakat dapat memanfaatkan pasar tersebut karena aksesibilitas jalan yang jelek.(tutur kata Kepala Desa Bangkleyan)

PENDIDIKAN DI DESA BANGKLEYAN
Walapun desa bangkleyan termasuk desa plosok dan bisa  di katakan sedikit tertinggal karena jauh dari kecamatan atau kota , tetapi tidak memperngaruhi kualitas pendidikan di desa bangkleyean dan ini terbukti terdapat 5 buah SD dan sebuah SMP dibuktikan dengan mayoritas anak – anak di desa bangkleyan sudah mengenyam pendidikan SD, SMP dan SMA . Tetapi terdapat kendala apa bila musim penghujan telah tiba mengakibatkan guru – guru yang mayoritas berasal dari blora akan kesulitan datang tepat waktu ke sekolah untuk kegiatan mengajar, karena akses jalan yang sangat buruk. ( menurut kepala desa bangkleyan Pak Sunardi ).
          
SDN BANGLEYAN 2



Ibu sunari adalah seorang warga di desa bangkleyan beliau bermata pencarian sebagai petani, beliau menanam padi, jagung, dan gandum. Karena panen terjadi1 tahun hanya dua kali, maka apa bila belum tiba musim panen beliau berkerja serabutan bersama sang suami untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari yaitu berkerja sebagai : ( Matun, Mengcangkul, dan seset tebu ), dengan penghasilan Rp. 20.000 sehari. KATA IBU SUNARI(Salah satu warga Desa Bangkleyan).


 
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang klompok kami lakukan , kami dapat mengambil kesimpulan bahwa
1. walaupun Bangkleyan merupakan desa yang jauh dari pusat kota,tetapi Kualitas pendidikannya cukup baik,
2. Infratustur aksesibilitas jalan Desa Bangkleyan kurang layak .
SARAN
Bagi Pemerintah
 Pemerintah harus harus melakukan peninjauan  ke Semua masyarakat Desa-desa di Indonesia Agar semua warga di Indonesia dapat merasakan pembangunan dan kehidupan social ekonomi yang layak.
Bagi Masyarakat
Seluruh warga Desa Bangkleyan sebaiknya lebih meningkatkan kualitas kehidupannya menuju lebih baik. .



  



 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH QADHA' DAN QADAR

Kapal selam Nanggala-402